Batu, SERU.co.id – Tradisi Lebaran Ketupat umumnya dirayakan oleh masyarakat di wilayah Pulau Jawa dengan sebutan Rioyo Kupatan. Tradisi lebaran ketupat yang dirayakan sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri membuat pesanan Ketupat di wilayah Batu meningkat. S
alah seorang pengusaha Catering makanan, Dini Ratnaningrum mengaku, dirinya menerima banyak pesanan ketupat untuk momen Lebaran ketupat ini. Permintaan ketupat itu pun beragam, mulai dari jumlah puluhan, hingga ratusan ikat ketupat matang.
“Sebagian yang dipesan adalah ketupat saja tapi sebagian juga sekaligus dengan sayurnya,” serunya.
Pemilik usaha Bu Pras Catering yang berada di wilayaj Oro-oro Ombo ini juga mengaku, beberapa diantaranya yang memesan adalah dari perusahaan yang akan mengadakan kegiatan Halal bihalal di tempatnya. Selain itu juga untuk pesanan beberapa pelanggan lainnya. Termasuk pesanan untuk kebutuhan kegiatan event budaya yang akan digelar Rabu, 17 April mendatang.
Baca juga: 20 Kampung Tematik Kota Malang Bakal Gelar 77 Event Wisata Sepanjang 2024
“Yang saya tahu ada pesanan ketupat juga untuk event Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan Dinas Pariwisata,” ucapnya.
Untuk memenuhi pesanan tersebut dirinya harus ekstra tenaga untuk mencari janur, daun kelapa yang masih muda sebagai bahan bakunya. Karena ini merupakam momen satu tahun sekali, tidak dapat dipungkiri bahwa harga jamur di pasar juga cukup melejit. Oleh karena itu satu ketupat matang dihargai Rp5.500 per buah.
“Selain janurnya mahal, harga beras dan lamanya proses pengolahan hingga menjadi ketupat matang membuat harganya segitu,” tambahnya.
Selain janur, dirinya menerima pesanan lontong. Untuk satu lontong dikenai harga Rp3.000 per buahnya. Harga lontong relatif lebih murah Karena bahan yang lebih mudah didapat dan lama proses pembuatan yang relatif lebih cepat.
” ketupat memang lebih mahal harganya tetapi lebih awet daripada lontong,” pungkasnya. (dik/ono)