Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) meluluskan 767 wisudawan pada wisuda periode XIV, Minggu (10/03/2024), di Gedung Samantha Krida. Lima di antaranya merupakan wisudawan difabel, yakni Dimas Dadyo Wicaksono SSos, Hafiz Ilmi AMd Kom, Hafiza Kartikasari AMd Kom, Endjie Apta Martiazharine AMd Kom dan Rizkya Adin Ardiansyah AMd Kom. Kelimanya memiliki pengalaman berbeda selama berkuliah di UB.
1. Dhimas Dadyo Wicaksono SSos
Dhimas Dadyo Wicaksono merupakan mahasiswa dari Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB. Dirinya lulus dengan IPK 3,57. Disabilitas low vision tidak membuatnya kesulitan dalam proses perkuliahan.
“Selama kuliah, lingkungan fakultas dan kampus cukup ramah dalam menyediakan akses dan layanan bagi difabel. Saya tidak pernah pakai pendamping, baik saat belajar di kelas, turun lapang untuk KKN/magang, maupun pengerjaan skripsi,” seru Dhimas, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, pemuda asal Surabaya ini mengaku, sangat bersyukur. Karena mendapatkan banyak bantuan dari dosen-dosen Prodi Sosiologi. Terutama saat mengalami kesulitan membayar UKT.
“Saya aktif dalam berbagai organisasi, di antaranya BEM FISIP, Fordimapelar, BGC, dan Forum Mahasiswa Peduli Inklusi (FORMAPI). Saya juga fokus melakukan pergerakan sosial dengan mendirikan Komunitas Peduli Inklusi Nusantara (KOPINUS). KOPINUS menjadi salah satu komunitas berskala nasional yang fokus dalam isu-isu inklusivitas,” jelasnya.
Dhimas juga banyak menorehkan prestasi, seperti juara 3 lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional 2018 oleh Universitas Hang Tuah. Kemudian juara 3 lomba lari 100M dalam kejuaraan nasional 2019 oleh National Paralympic Committee of Indonesia. Best Speaker dalam TEDx Universitas Brawijaya 2020 di Kota Malang dan dinobatkan sebagai mahasiswa terinspirasi UB dalam Program Euphoria Brawijaya 2021.
“Saya juga pernah menjadi asisten praktikum pengabdian di desa. Saat ini saya fokus berwirausaha dalam bidang pariwisata dan kuliner. Ke depannya, saya berencana melanjutkan S2 kalau ada kesempatan dan beasiswa,” pungkasnya.
Baca juga: Sengkarut Meninggalnya Seniman Agus Gimbo, Ketua DKM: Kami Menghormati Keputusan Keluarga
2. Hafiz Ilmi AMd Kom
Hafiz Ilmi lulus dari Fakultas Vokasi, Program Studi D3 Teknologi Informasi dengan IPK 3,71. Saat ini, Hafiz tengah melanjutkan kuliah S1 Teknik Informatika di Fakultas Teknik UB. Dirinya tertarik mengambil jurusan komputer, karena hobi bermain komputer sejak kecil.
“Saya punya mimpi bisa mengembangkan aplikasi untuk masa depan. Untungnya saya nyaman berkuliah di UB, karena ada aksesibilitas bagi difabel tuli. Sehingga saya bisa berkomunikasi dengan baik,” ujar pemuda asal Pesisir Selatan, Sumatera Barat ini.
Hafiz mengungkapkan, ada hambatan selama pandemi covid. Dimana harus berusaha belajar dengan aktif bertanya kepada teman sekelas maupun lain kelas untuk memahami materi perkuliahan.
“Alhamdulillah dengan berusaha dan aktif bertanya, kuliah lancar dan bisa lulus D3. Selanjutnya saya ingin bekerja di tempat terbaik untuk mengembangkan potensi saya, atau melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Kuncinya percaya diri dalam pengembangan diri, jangan menyerah, tetap berusaha terus menerus sampai berhasil,” terang Hafiz menguatkan.
3. Hafiza Kartikasari AMd Kom
Hafiza Kartikasari lulus dari Fakultas Vokasi, Program Studi D3 Teknologi Informasi dengan IPK 3,73. Saat ini sudah diterima bekerja di Dinas Pendidikan Kota Kediri, di bagian Keuangan.
“Saya sangat terkesan bisa berkuliah di UB dan bertemu dengan teman-teman sesama difabel. Saya bisa belajar dan bercerita tentang pengalaman kuliah di program studi masing-masing. Meskipun sempat mengalami kesulitan berkomunikasi dengan teman-teman,” ungkap Tika, sapaan akrabnya.
Menurut Tika, kuncinya tetap semangat belajar! Meskipun ada kendala, tetapi bukan alasan untuk berhenti kuliah. Tetap berjuang dan jangan menyerah!
Baca juga: Pemkot Batu Beri Penghargaan bagi Anggota KORPRI Inspiratif dan inovatif
4. Endjie Apta Martiazharine AMd Kom
Endjie Apta Martiazharine juga lulus dari Fakultas Vokasi, Program Studi D3 Teknologi Informasi dengan IPK 3,71. Dirinya mendapat banyak pengalaman saat mengikuti organisasi Forum Mahasiswa Peduli Inklusi Universitas Brawijaya (FORMAPI). Saat ini sudah bekerja sebagai staff IT di sebuah perusahaan.
“Di organisasi itu, saya banyak terlibat dalam kegiatan awareness untuk difabel, serta aktif dalam sie kehumasan. Selama berkuliah, saya sering belajar bersama dan berdiskusi dengan teman-teman untuk menambah ilmu. Saat ini, saya fokus bekerja sambil mempersiapkan diri mengikuti tes CPNS,” kata Atta, sapaan gadis asli Malang itu.
Atta berharap, teman-teman difabel selalu semangat dalam proses belajar dan pengembangan diri. Supaya bertambah ilmu manfaatnya untuk masa depan.
5. Rizkya Adin Ardiansyah AMd Kom
Rizkya Adin Ardiansyah juga lulus dari Fakultas Vokasi, Program Studi D3 Teknologi Informasi dengan IPK 3,43. Mengambil bidang minat Business digital & E-Commerce.
“Saya tertarik mengambil jurusan ini, karena ingin belajar lebih banyak tentang bisnis dalam digital marketing. Saya memiliki mimpi bisa mengembangkan aplikasi untuk promosi menjual, seperti Tiktok Ads, Google Ads dan Instagram Ads,” jelas pemuda yang akrab disapa Adin ini.
Seperti mahasiswa tuli lainnya, Adin juga mengaku nyaman berkuliah di UB. Karena ada pendamping dan juru bahasa isyarat untuk membantu materi perkuliahan. Sehingga bisa berkomunikasi dengan baik, tanpa ada hambatan dan kesulitan.
“Saya berencana melanjutkan studi S1 tahun ini, kemudian mencari pekerjaan, mungkin melamar CPNS atau BUMN. Saya harap teman-teman difabel tuli tetap semangat mengembangkan diri dan menambah pengalaman untuk masa depan lebih baik,” tutup Adin, lulusan asal Kediri ini. (afi/rhd)