Beras Bulog Diputihkan dan Dioplos, Pelaku Raup Keuntungan Hingga Rp 732 Juta

Gudang Tempat Pemutihan dan Pengoplosan Beras Bulog di Serang, Banten. (ist) - Beras Bulog Diputihkan dan Dioplos, Pelaku Raup Keuntungan Hingga Rp 732 Juta
Gudang Tempat Pemutihan dan Pengoplosan Beras Bulog di Serang, Banten. (ist)

Serang, SERU.co.id – Polisi Resor (Polres) Serang membongkar gudang tempat pengoplosan dan pemutihan beras Bulog agar menjadi beras premium dengan berbagai merk di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten. Dalam kurun waktu Desember 2023 hingga Maret 2024, para pelaku mendapatkan keuntungan sekitar Rp 732 juta.

Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko mengatakan, sebanyak 25 ton beras Bulog berhasil disita dari gudang.

“Agar tidak ada rem, agar diusut tuntas. Saya juga sudah laporkan ke bapak Kapolda, beliau menyampaikan agar ada penegakan hukum secara tegas, siapa yang terlibat, siapa yang bertanggung jawab agar diproses secara hukum,” seru Condro, Kamis, (7/3/2024).

Baca juga: Gubernur Jatim Napak Tilas Persaudaraan Sejati dan Serahkan Bantuan

Condro menegaskan, beras Bulog yang telah diputihkan dibungkus dengan merek Ramos dan Bantuan Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Beras tersebut dipasarkan ke wilayah Bogor, Tangerang, Serang dan Kota Cilegon. Mereka sudah beroperasi sejak 2019.

“Modus operasi kejahatan ini dengan cara mengoplos beras Bulog, juga repacking, bleaching, pewangian. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak 2019. Kemudian, pembuktian kita dari akhir Desember 2023 sampai sekarang sudah didistribusikan sekitar 270 ton beras kepada konsumen,” tegas Condro.

AKBP Condro Sasongko mengatakan, Polres Serang tengah mengejar pelaku lainnya, termasuk otak intelektual pengoplos dan pemutih beras Bulog.

“Sekarang masih dalam proses penyelidikan, jangan sampai tersangka utama melarikan diri,” kata Condro.

Tuti Purwitasari, Kabid Perdagangan Disperindag Kabupaten Serang menyatakan, kegiatan ini mempengaruhi harga beras di pasaran. Mengingat, produksi beras di Kabupaten Serang sedang turun, karena gagal panen yang disebabkan El Nino pada 2023 lalu.

“Kita tahu kejadian peningkatan harga beras sudah terjadi akibat dari El Nino, produksi turun, premium juga tinggi sekitar Rp 16 ribu. Kita harapkan sesuai HET kembali normal,” terang Tuti.

Baca juga: Ayo Bayar Pajak, Pemprov Jatim Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Sampai Oktober 2023

AKP Andy Kurniady, Kasat Reskrim Polres Serang mengungkapkan, saat digerebek polisi menemukan 6 orang terdiri dari 5 pekerja dan 1 orang pemilik. Sebagai pemilik, SK (52) sudah dijadikan tersangka dan 5 pekerjanya berstatus sebagai saksi.

“Untuk pasal yang dikenakan Undang-undang perlindungan konsumen pasal 62 dan 8, ancaman hukuman paling lama 6 tahun penjara,” tandasnya. (hms/hma/rhd)

disclaimer

Pos terkait