Malang, SERU.co.id – Merawat keberagaman berbangsa dan bernegara patut terus dipertahankan untuk menjaga kemajemukan Indonesia. Gubernur Jatim melakukan Napak Tilas Persaudaraan Sejati dan penyerahan bantuan alat musik 22 electone.
Ketua Bamak (Badan Musyawarah Antar Gereja) Indonesia wilayah Jawa Timur, Agus Susanto mengucapkan, terima kasih dan rasa senang atas perhatian yang diberikan kepada Umat Kristen. Acara tersebut inisiatif dari Gubernur Jatim untuk menjalin komunikasi dengan umat Kristen, khususnya yang ada di Jawa Timur.
“Ini merupakan sebuah hadiah yang menggembirakan bagi gereja. Ibu Gubernur melakukan dalam rangka persaudaraan sejati sebagai bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara,” seru Agus Susanto, Sabtu (6/11/2021)
Penyerahan secara simbolis di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) yang berada di Jalan S. Supriadi 18 Kota Malang. Diikuti oleh perwakilan beberapa gereja yang tersebar di Jawa Timur.
Sejalan, Gubernur Jawa Timur, Hj Khofifah Indar Parawansa mengatakan, beberapa waktu yang lalu bertemu dengan salah satu Ketua Bamak. Memberikan informasi ada sebuah sejarah persaudaraan sejati, termasuk Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid sempat mengajar di GKJW. Dan hingga saat ini tempatnya masih diabadikan.
Dari kalangan Nahdliyyin Gus Dur dan KH Hasyim Muzadi, dari Muhammadiyah KH Syafi’i Ma’arif dan dari Kristen membangun sejarah keberagaman. Membangun satu komitmen untuk bisa melakukan persaudaraan sejati.
“Persaudaraan ini kadang tumbuh juga kadang mengalami reduksi. Memang harus sering melakukan silaturahim supaya membangun kesepahaman. Supaya muncul saling bisa mempercayai satu sama yang lain sehingga muncul respek,” ungkap Khofifah Indar Parawansa.

Sementara, Ketua Majelis Agung GKJW, Condro Firmanto Garjito mengungkapkan, merupakan sebuah kebanggaan orang nomor satu di Jawa Timur bisa hadir dan napak tilas yang sudah dibangun oleh sesepuh pendeta dan Gus Dur.
Pihak GKJW ikut berkomitmen untuk menciptakan suasana yang kondusif. Baik beraktivitas untuk peribadatan maupun hubungan antar sesama agama lain, tidak pernah membatasi dalam bingkai berbangsa dan bernegara.
“Kami jaga hubungan relasi baik, komitmen panggilan iman, menjaga NKRI sebagai rumah bersama. Dalam mewujudkan relasi tersebut bisa melalui relasi lintas iman,” ungkap Condro Firmanto Garjito.
Sebelumnya, Khofifah menapak tilas lokasi-lokasi yang bersejarah, bekas tempat mengajar Presiden ke-4 tersebut di GKJW. Selain mengajar, juga mempunyai sebuah satu kamar yang sekarang diabadikan menjadi museum kecil. Tepat disampingnya jarak 30-an meter tempat mengajarkan ke pendeta-pendeta soal sosioagama dan kebangsaan. (jaz/rhd)
Baca juga:
- DPKH Kabupaten Malang Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Jelang Kurban
- Kenaikan Isa Almasih Serta Libur Panjang Polres Malang Amankan 67 Gereja dan Lokasi Tempat Keramaian
- Polisi Temukan Pelanggaran Plat Nomor dan Kelalaian Berkendara Kasus Christiano Tarigan
- 253.421 Peserta Lolos UTBK SNBT 2025, Berikut 10 Kampus dengan Pendaftar Terbanyak
- Nelayan Hilang di Laut Polagan Pamekasan Ditemukan Meninggal oleh Tim SAR Gabungan