Pj Wali Kota Malang Pantau Harga Bahan Pokok, Cenderung Stabil Harga Beda Tipis

Pj Kota Malang meninjau harga bahan pokok kepada pedagang di Pasar Tawangmangu. (afi) - Pj Wali Kota Malang Pantau Harga Bahan Pokok, Cenderung Stabil Harga Beda Tipis
Pj Kota Malang meninjau harga bahan pokok kepada pedagang di Pasar Tawangmangu. (afi)

Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang memantau langsung harga bahan pokok di Pasar Tawangmangu, Blimbing dan Superindo Sulfat. Dalam pantauan tersebut, harga bahan pokok cenderung stabil meskipun ada perbedaan harga pada ketiga lokasi tersebut. Harga komoditas beras, cabe dan gula masih belum normal seperti biasanya.

Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, ada perbedaan harga antara tiga lokasi yang dipantau langsung. Harga di Pasar Tawangmangu cenderung lebih rendah dan stabil dibandingkan Pasar Blimbing.

Bacaan Lainnya

“Beberapa komoditas di Pasar Blimbing lebih tinggi, karena didatangkan bukan dari distributor langsung, sehingga dijual tinggi. Sementara di Superindo juga berbeda sekali, rata-rata mereka mengikuti harga standar. Para pembeli lebih memilih Superindo, karena harganya lebih stabil dibandingkan di pasar,” seru orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut.

Harga bahan pokok di Superindo Sulfat cenderung lebih stabil dan terkendali. (afi)

Dari hasil survei, harga gula di pasar Rp17.000, sedangkan di Superindo Sulfat Rp16.000 per kilogramnya. Selain itu, cabe dikemas lebih murah dan lebih banyak pilihan dibandingkan di pasar.

“Kami bersama TPID akan merapatkan dan mencari skenario tepat untuk menekan harga, salah satunya dengan subsidi. Seperti pengadaan Warung Tekan Inflasi (WTI) di Pasar Blimbing, tidak hanya menjual beras, tapi juga kebutuhan lainnya. Kita harus intervensi harga di Pasar Blimbing karena memang di sana harga tinggi,” tegas Wahyu, Rabu (6/3/2024).

Baca juga: Patroli Gabungan Sasar Warung dan Kafe Semeru, Pulosari, Suhat, dan Tawangmangu

Lebih lanjut, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan menyalurkan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk menekan harga menjelang awal Ramadan. Sehingga saat bulan puasa, harga bisa kembali normal dan masyarakat bisa tenang.

“Meskipun harga beberapa komoditas naik, beberapa pembeli merasa wajar karena menjelang Ramadan. Sementara pembeli lain mengeluh, karena harga masih belum terkendali. Untuk itu, kita akan coba turunkan, agar tidak terlalu naik pada saat bulan puasa nanti,” ujar pria ramah senyum tersebut.

Warung Tekan Inflasi di Pasar Blimbing dipadati oleh pembeli. (afi)

Menyikapi naiknya harga gula, Pemkot Malang akan menjalin kerja sama dan memberikan subsidi transportasi. Subsidi tersebut akan digelontorkan di Warung Tekan Inflasi dan pasar murah.

“Pasar murah akan tetap berjalan, nanti rencananya akan diadakan pada bulan Ramadan. Tujuannya supaya daya beli masyarakat bisa terjaga,” pungkasnya. (afi/rhd)

Pos terkait