Harga Beras Mahal, Muhadjir Effendi Berharap Pemilu 2024 Hanya Satu Putaran

Harga Beras Mahal, Muhadjir Effendi Berharap Pemilu 2024 Hanya Satu Putaran
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy (Foto: wul)

Malang, SERU.co.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Indonesia, Muhadjir Effendy berharap pelaksanaan Pemilu 2024 berlangsung hanya satu putaran saja. Menurut mantan Rektor Universitas Muhammadyah Malang (UMM) tersebut, lebih baik anggaran tersebut dibelikan beras saja.

“Saya selalu minta doa kepada mereka, kalau bisa pemilunya satu putaran saja. Karena itu akan bisa menghemat sekitar Rp40 triliun,” seru Muhadjir, Rabu (21/2/2024) siang.

Bacaan Lainnya

Muhadjir mengatakan, jika hanya dilakukan satu putaran saja, dana yang diglontorkan untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 putaran kedua, bisa dialihkan dan digunakan sebagai anggaran membeli beras. Mengingat harga beras di pasaran saat ini yang cukup fanstastis.

Baca juga: PBNU Aktifkan Lagi Pengurus yang Terlibat Pemilu 2024

“Kalau Rp40 triliun kan kalau bahasa masyarakat bawah, dari pada untuk mutar pemilu kan lebih baik untuk beli beras. Jadi sehingga kita akan dinikmati langsung lah, dirasakan langsung lah hasilnya, manfaatnya oleh masyarakat bawah.

Saat disinggung terkait kenaikan harga beras merupakan dampak dari pasca pelaksanaan Pemilu 2024 ini, Muhadjir membantahnya. Dirinya menyebut ini merupakan dampak dari cuaca ektrem yang tengah terjadi, sehingga cadangan pangan dunia juga sedang tidak baik-baik saja.

“(Dampak pasca pemilu) Gak ada itu, sekarang itu memang cadangan pangan dunia itu sedang nol kok. Jadi negara-negara yang bisa kita import seperti India, Thailand, Vitenam sudah menutup, karena mereka perlu menyelamatkan diri masing-masing. jadi memang krisis pangan akibat cuaca ekstrim,” bebernya.

Baca juga: KPU Tandaskan Tidak Menjadikan Sirekap Sebagai Acuan

Dikatakan pria berusia 67 tahun tersebut, untuk mengendalikan hal itu pihaknya bakal melakukan rapat tingkat menteri dan pemerintah daerah. Untuk membahas tentang pengoptimalan hasil panen di setiap daerah dengan potensi yang ada dan mengantisipasi kekeringan.

“Untuk mengantisipasi terjadi kekeringan, dengan memanfaatkan sungai-sungai yang ada di Jawa yang terutama punya air, nanti kan disedot, nanti kan disediakan pompa-pompa air untuk mengairi sawah. kemudian untuk di luar Jawa terutama Sumatra, nanti tanah-tanah rawa yang selama ini hanya panen sekali setahun itu kita harapkan nanti akan kita buat sekian rupa sehingga bisa panen dua kali setahun,” jelas Muhadjir.

Dirinya menyebut, pelaksanaan program bantuan CPP (Cadangan Pangan Pemerintah) akan berlanjut hingga, Juni 2024 mendatang dengan penerima manfaat sebanyak 22.400.000 KK.

Muhadjir menambahkan, mudah-mudahan kenaikan beras yang tengah terjadi ini bisa memberikan dampak baik bagi petani Indonesia.

“Seandainya kenaikan ini juga berdampak langsung kepada petani bagus juga ya. petani kita ini sudah terlalu lama tidak terlalu untung, seandainya kenaikan beras ini bisa dinikmati oleh mereka ini saya kira seharusnya begitu. tapi yang penting jangan kemudian kenaikan harga ini tidak berdampak kepada tingkat pendapatan petani itu yang kita kawatirkan. jadi hanya berhenti di tangan-tangan tengkulak saja, itu yang kita kawatirkan,” bebernya.(wul/ono)

 

 

Pos terkait