Jakarta, SERU.co.id – Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh seorang pemimpin perusahaan adalah memiliki tim atau bawahan yang tidak kreatif dalam menyelesaikan masalah. Mereka justru lebih sering datang dengan membawa masalah tanpa memberikan solusi.
Head of HR People Services Rentokil Initial Indonesia, Budi Santoso ingin berbagi tips agar Pemimpin tidak selalu terbebani dengan masalah yang kerap datang dibawa oleh bawahan. Sedangkan masalah ini mestinya bisa diselesaikan mereka sendiri. Di sisi lain, jika pemimpin selalu memberikan solusi atas masalah bawahan akan menyebabkan bawahan tergantung dan tidak kreatif dalam menyelesaikan masalah.
“Sebuah dilema kan? saya ingin memberikan tips kepada Sobat SERU. co.id bagaimana cara mendidik tim untuk bisa kreatif dalam menyelesaikan masalah yang merka hadapi. Tips ini saya sebut Metode 1-3-1, ” serunya.
Baca juga: Simak Aturan Baru Seragam Sekolah, Ada Tambahan Baju Adat
Langkah pertama, menurut Budi, dari sekian banyak masalah yang dihadapi oleh bawahan, mintalah mereka untuk menentukan 1 masalah yang paling prioritas untuk diselesaikan. Cara ini akan mengajarkan mereka bagaimana memilah masalah-masalah yang mereka hadapi. Sehingga bisa menentukan mana yang utama.
“Cara ini juga akan membuat mereka berpikir sebab akibat yang ditimbulkan dari persoalan ini, ” tutur Founder Exora Learning ini.
Langkah kedua, minta mereka untuk memikirkan 3 alternatif yang mungkin dilakukan sebagai solusi masalah. Minta juga mereka untuk membuat pertimbangan apa risiko dan keuntungan dari masing-masing alternatif solusi yang diberikan. Cara ini mendidik mereka untuk kreatif mencari solusi-solusi yang mungkin dilakukan dan menganalisa semua kemungkinan yang bisa terjadi.
“Mereka (Karyawan) tidak akan terpaku hanya dengan 1 solusi, ” ujar Konsultan Human and Resourses ini.
Langkah ketiga, dari ketiga alternatif solusi yang ditawarkan minta mereka untuk memberikan 1 rekomendasi solusi yang harus diambil. Dengan mempertimbangkan resiko dan benefitnya, mereka harus berani mengambil solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut. Keberanian mengambil keputusan dan memberikan rekomendasi ini penting agar mereka punya tanggung jawab terhadap implementasi solusinya.
“Sebagai pimpinan, kita bisa memberikan arahan atau masukan langsung dari sudut pandang kita, atau bisa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan (probing question). Untuk memperdalam risiko dan benefit dari solusi yang direkomendasikan, sampai dia memahami ternyata solusi ini kurang tepat, ” imbuhnya.
Dengan mengimplementasikan metode 1 – 3 – 1 ini, Budi yakin hal ini akan memberi ruang pada bawahan untuk bisa berpikir kreatif, analitis dan berani membuat rekomendasi keputusan. Sehingga ketika bawahan datang ke pimpinan, mereka tidak hanya membawa masalah saja.
“Tapi sudah lengkap dengan analisa alternatif dan rekomendasi solusinya, ” pungkasnya. (dik/ono)