Batu, SERU.co.id – Gara-gara mampir ke sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Batu, penyanyi Krisdayanti dilaporkan ke Bawaslu Kota Batu. Aksinya itu dianggap untuk mendulang suara di saat para warga sedang melaksanakan pencoblosan.
Sore, sekira pukul 15.00 WIB, Krisdayanti memenuhi panggilan Bawaslu Batu dengan datang langsung ke Kantor Bawaslu di Jalan Bukit Berbunga. Disana ia menjawab pertanyaan dari Bawaslu. Diva Indonesia itu mengaku, dirinya bersama keluarga dan staf pindah hak pilih dari Jakarta, namun ternyata disebar di beberapa TPS.
“Hanya saya yang ada di TPS 30 Pesanggrahan, dan ternyata ibu saya di TPS 19 bersama 3 staf kami, termasuk susternya ibu. Ternyata ada 1 juga staf saya pribadi split lagi di TPS 28,” serunya.
Baca juga: Ribuan Masyarakat Kota Batu Ikuti Vaksinasi Bersama Krisdayanti
Karena merasa bertanggungjawab untuk mengantarkan keluarga dan staf ke TPS-TPS tersebut, akhirnya KD, sapaan akrabnya pun membersamai ke TPS. Ia merasa sudah menjadi hal yang wajar ketika ada warga yang menemui, ingin bersalaman dan meminta berfoto.
Namun Mimi KD mengaku tidak sama sekali bermaksud kampanye, hanya mengantarkan keluarga, terlebih ibunya menggunakan kursi roda.
“Tidak ada intervensi untuk mengajak publik dan warga yang saya sapa, bahkan saya melihat disini ketulusan warga untuk minta foto dan lain-lain itu hal wajar,” ucapnya.
Sementara iti, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Sengketa Bawaslu Kota Batu, Mardiono membenarkan pihaknya meminta Krisdayanti untuk datang ke kantor Bawaslu. Tujuannya untuk mengklarifikasi persoalan tersebut atas laporan yang masuk.
Baca juga: Reses, Krisdayanti Bagikan 1000 Paket Beras Untuk Warga Batu
“Kami mencoba mencari salah satu petugas penghubungnya Bu Krisdayanti, dan saya tadi dapat bisa enggak diminta klarifikasi ke kantor Bawaslu sore hari ini, agar nanti masyarakat bisa mendapat informasi yang cukup dan jelas,” katanya.
Mantan Ketua KPU itu menyebutkan, klarifikasi penting dilakukan oleh Krisdayanti kepada publik mengingat ia sebagai publik figur. Pihaknya merasa perlu untuk memanggil yang bersangkutan agar bisa memberi klarifikasinya. (dik/mzm)
