Masa Tenang Pemilu 2024, Bawaslu: Kesempatan Pemilih Renungkan Pilihan

Bawaslu Kota Malang ajak tentukan pilihan dan tolak politik uang serta propaganda SARA. (ws10) - Masa Tenang Pemilu 2024, Bawaslu: Kesempatan Pemilih Renungkan Pilihan
Bawaslu Kota Malang ajak tentukan pilihan dan tolak politik uang serta propaganda SARA. (ws10)

Malang, SERU.co.id – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang memberikan kesempatan pemilih untuk merenung dan menentukan pilihan. Sehingga masa tenang sekaligus dapat mengedukasi masyarakat untuk menolak politik uang dan propaganda SARA.

Ketua Bawaslu Kota Malang, Mochamad Arifudin mengajak, pihak dan peserta Pemilu berkompetisi secara damai, tanpa dnodai pelanggaran. Masa tenang menjadi fase krusial, sehingga harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Para penyelenggara Pemilu mempersiapkan diri melakukan pengawasan masa tenang Pemilu, 11-13 Februari 2024.

Bacaan Lainnya

“Mari istirahat sejenak untuk memilih calon berdasarkan visi misi dan program yang ditawarkan. Jangan sampai masa tenang ini dinodai dengan berbagai bentuk pelanggaran. Mari bersepakat dan bersama mencegah dan menekan politik uang dan propaganda SARA,” seru Arif, sapaan akrabnya, Sabtu (10/2/2024).

Baca juga: Wanita Penodong Pistol ke Paspamres Jadi Tersangka, Nilai Dasar Negara Indonesia Salah

Lebih lanjut, Arifudin menegaskan, gerakan patroli pengawasan dapat dimaknai sebagai gerakan etik dan moral. Gerakan tersebut harus berbasis pada keyakinan Kota Malang sanggup mendemonstrasikan demokrasi beradab, kekeluargaan dan menghargai setiap perbedaan.

“Patroli pengawasan ini juga sebagai momentum semua pihak untuk mengedukasi semua masyarakat dalam proses pemilu yang baik. Mari kita jaga integritas pemilu dan bersatu dalam semangat kebersamaan menghadapi setiap tantangan dengan integritas dan keberanian. Kita adalah garda terdepan memastikan suara rakyat didengar dengan jelas dan dipertandingkan dengan adil,” ungkapnya saat memimpin apel.

Baca juga: Bawaslu Gelar Apel Siaga Patroli Pengawasan Masa Tenang Pemilu 2024

Terakhir, Arifudin berterima kasih atas dedikasi dan komitmen semua pihak dalam menjaga integritas Pemilu dan mewujudkan demokrasi yang sejati.

“Kejahatan dan pelanggaran dalam Pemilu merupakan pencurian suara. Maka semua penyelenggara Pemilu saya harap menjaga integritas dan profesionalitas dalam mengemban amanah dan tugas negara,” tandasnya. (ws10/rhd)

disclaimer

Pos terkait