Baru 30 Persen UMKM Batu Bersertifikat BPOM

Baru 30 Persen UMKM Batu Bersertifikat BPOM
Pengelola Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT-KUMKM) Kota Batu, Yossi Hendrawan. (foto:ist)

Batu, SERU.co.id – Tercatat ada sebanyak 3.500 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari total 5.000 UMKM di Batu yang telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Dari jumlah tersebut, 80 persen diantaranya menghasilkan produk olahan makanan dan minuman.

Pengelola Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT- KUMKM) Batu Yossi Hendrawan Saraswanto mengatakan, dari jumlah UMKM tersebut hanya sekitar 30 persen atau 1.500 produk dari sektor makanan dan minuman UMKM yang memiliki sertifikat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu, masih rendahnya jumlah UMKM yang belum ber BPOM menjadi perhatian khusus bagi PLUT-KUMKM Batu.

Baca juga: BPOM RI Berikan Layanan Gratis Untuk UMKM Pangan Gresik

“Sertifikasi BPOM merupakan langkah penting untuk memastikan produk-produk UMKM aman dikonsumsi dan memenuhi standar keamanan pangan,” serunya.

Yossi menjelaskan, sekitar 80 persen UMKM Batu menghasilkan produk olahan makanan dan minuman. Dengan pertumbuhan signifikan UMKM di sektor makanan ini maka upaya pengurusan sertifikasi BPOM harus ditingkatkan. Namun diakui, para pelaku UMKM seringkali menghadapi kendala ruang produksi yang terbatas, padahal itu adalah salah satu persyaratan BPOM.

Baca juga: Dongkrak PAD, Pj. Wali Kota Batu Inginkan RPH Bersertifikat Halal

“Salah satu syarat, memiliki standar good manufacturing process (GMP). Banyak yang mengalami kendala seperti ruang produksi yang tergabung dengan dapur, luasan yang kurang memadai, dan berbagai masalah lainnya,” ungkapnya.

Yossi menambahkan, pada tahun ini sebanyak 18 UMKM sedang aktif mengurus sertifikasi BPOM. Pihaknya akan terus mengawal proses tersebut agar UMKM Batu bisa bertambah terus memiliki Sertifikasi BPOM. (dik/ono)

disclaimer

Pos terkait