Ngombe Keempat, Warga Adukan Masalah PKL Alun-Alun dan Pasar Gadang

Pj Wali Kota Malang menampung aspirasi warga Kota Malang. (ws10) - Ngombe Keempat, Warga Adukan Masalah PKL Alun-Alun dan Pasar Gadang
Pj Wali Kota Malang menampung aspirasi warga Kota Malang. (ws10)

Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang kembali mengadakan ‘Ngombe’ di Gazebo Balaikota Malang, Senin (5/2/2024) siang. Pada ‘Ngombe’ edisi keempat masyarakat kembali mengadu terkait masalah Pedagang Kaki Lima (PKL) dan kondisi Pasar Gadang. Serupa dengan ‘Ngombe’ edisi sebelumnya, masyarakat berharap bisa bertemu Pj Wali Kota dan mendapatkan solusi.

Salah satu warga Buring Kedungkandang, Dwi Fatmala Anggraini bercerita, dirinya sering terganggu dengan pemandangan ‘kucing-kucingan’. Antara PKL dan Satpol-PP saat membawa anaknya bermain di alun-alun Malang.

Bacaan Lainnya

“Suara pluit itu cukup mengganggu kenyamanan, tapi terkadang membuat saya penasaran jadi tidak bisa fokus bermain dengan anak. Kalau memang PKL dilarang, mohon disediakan tempat untuk berjualan Bapak, karena menurut saya kurang bagus melarang tapi tidak ada solusinya,” seru Dwi, Senin (5/2/2024).

Dwi Fatmala berharap permasalahan PKL bisa mendapatkan solusi terbaik. (ws10) - Ngombe Keempat, Warga Adukan Masalah PKL Alun-Alun dan Pasar Gadang
Dwi Fatmala berharap permasalahan PKL bisa mendapatkan solusi terbaik. (ws10)

Lebih lanjut, Dwi juga menanyakan terkait kelanjutan pembangunan Pasar Gadang yang sudah lama mangkrak. Sementara itu, Nawa, warga Puri Cempaka Putih juga menyampaikan mengenai kondisi Pasar Gadang. Dimana jalannya sudah banyak rusak dan sering macet akibat bongkar muat sembarangan.

“Saya dan banyak orang juga bertanya-tanya, apakah pembangunan Pasar Gadang masih dilanjutkan atau tidak. Kemudian jalan di Kedungkandang yang dijadikan pasar kiranya perlu dipertegas, mengingat sudah ada lokasi khusus untuk berjualan,” ujar Nawa.

Baca juga: Lewat Program ‘Ngombe’, Pelaku UMKM Ungkapkan Unek-Uneknya

Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM menjelaskan, secara peraturan daerah (Perda), PKL memang dilarang berjualan di alun-alun dan di Kayutangan.

“Namun terkait posisi PKL, saya kira menjadi sesuatu yang bisa dipertimbangkan. Untuk itu, nantinya akan dibahas secara internal. Kemudian kita juga sudah ada CSR dari Bank Jatim dan akan dialokasikan serta disosialisasikan secara bertahap,” terang orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut.

Sementara itu, terkait Pasar Gadang, Wahyu menyampaikan, pengaspalan sudah beberapa kali dilakukan, hanya saja rusak lagi. Keadaan lalu lintas sering macet juga disebabkan bongkar muat di jalan utama.

“Pasar Gadang untuk saat ini sedang kita evaluasi, kita harus cari dan selesaikan pangkal masalahnya. Awal tahun ini akan dievaluasi terkait keruwetan di Pasar Gadang, sebab kalau belum selesai berpengaruh dengan pedagang lainnya sehingga banyak menggunakan jalan untuk berjualan.
Jadi kita doakan dalam waktu dekat, masalah Pasar Gadang dapat terselesaikan, agar dampaknya tidak melebar ke mana-mana,” terang Wahyu.

Baca juga: Pj Wali Kota Malang Siap Sambut Audiensi Masyarakat Setiap Selesai Apel Senin Pagi

Sementara itu, Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menuturkan, revitalisasi Pasar Kedungkandang sudah dilakukan di dalam. Namun masih ada beberapa hal yang kurang, sehingga masih butuh waktu.

“PKL yang berjualan di jalan di Kedungkandang sebenarnya merupakan pedagang Pasar Kedungkandang. Jadi kita beri toleransi boleh berjualan di luar, dengan kesepakatannya berjualan malam dan harus selesai maksimal jam  enam pagi,” tutup Eko. (ws10/rhd)

disclaimer

Pos terkait