Malang, SERU.co.id – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI menggelar rapat koordinasi pengendalian inflasi via daring bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang di Ruang Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengapresiasi, TPID Kota Malang terkait terkendalinya tingkat inflasi nasional. Di bulan Desember 2023 sebesar 2,61 persen (yoy), turun dari inflasi bulan November 2,86 persen. Namun, sejumlah komoditas masih menjadi penyumbang kenaikan inflasi di sejumlah daerah seperti beras, menjadi komoditas dengan kontribusi inflasi terbesar sebesar 0,53 persen (yoy).

“Intinya yang paling utama adalah kita tetap bekerja, untuk mengendalikan inflasi yang saat ini cukup terjaga dengan baik. Tapi kita selalu mengupdate karena selalu berubah, dan saat ini komoditas yang menjadi perhatian kita bersama adalah bawang putih, beras, telur ayam ras, dan juga jagung. Terutama, jagung pakan untuk ternak,” seru Tito, Senin (29/1/2024).
Baca juga: Pj Wali Kota Malang Bersama TPID Evaluasi 2023 dan Rencana Program 2024
Menteri Tito menyampaikan, laju kenaikan tingkat inflasi komoditas beras saat ini, masih dapat dikendalikan. Dengan diberikannya, bantuan pangan beras dan gerakan lainnya yang juga efektif menahan laju inflasi pangan.
“Di antara yang menjadi bantuan dari pemerintah, terkait dengan pendistribusian komoditas beras ini adalah kegiatan Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) yang dilakukan oleh Perum BULOG bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam rangka pengendalian inflasi. Khususnya, kelompok makanan dengan membentuk ‘Hub atau Stockist’ di pasar,” terang Tito.
Baca juga: Pj Wali Kota Malang Bersama TPID Fokus Pengendalian Inflasi dan Stabilitas Harga Beras
Tito mengungkapkan, Kota Malang menjadi salah satu daerah yang melakukan kegiatan SPHP melalui program Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes. Kegiatan itu sebelumnya dilakukan di tiga pasar di Kota Malang yaitu Pasar Dinoyo, Pasar Besar dan Pasar Blimbing. Melalui penyaluran SPHP, Harga Eceran Tertinggi (HET) dapat terjaga hingga konsumen akhir. Realisasi SPHP pada per 28 Januari 2024 sejumlah 121.294 Ton.
“Langkah-langkah dari Badan Pangan saya kira cukup banyak untuk menstabilkan harga. Mulai dari SPHP beras dan cadangan beras komersial, penyaluran bantuan pangan, dan juga penyaluran bahan telur dan daging ayam untuk penanganan stunting. Gerakan pangan murah di sejumlah titik di 38 provinsi dan juga fasilitasi distribusi pangan dari surplus ke daerah minus,” ungkap Tito.