Malang, SERU.co.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyoroti beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh peserta Pemilu terkait aktivitas kampanye. Diantaranya, pelanggaran Alat Peraga Kampanye (APK), pembagian sembako dan doorprize yang tidak sesuai ketentuan.
Ketua Bawaslu Kota Malang Mochamad Arifudin mengungkapkan, beberapa pelanggaran tersebut banyak dilakukan oleh peserta Pemilu. Baik oleh tim pemenangan maupun melalui pihak ketiga penyedia jasa seperti pemasangan APK.
“Pelanggaran-pelanggaran seputar Pemilu ya seperti APK, doorprize atau hadiah, berupa bantuan sembako. Kalau sembakonya terlalu murah, kita juga akan tindak,” seru Arif.
Baca juga: Tinjau Kesiapan Bawaslu, Pj Wali Kota Malang: Progres Cukup Baik
Dalam penertiban Alat Peraga Kampanye (APK), Arif menegaskan, aturan kampanye merupakan kewenangan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sedangkan, Bawaslu hanya melakukan penertiban bagi APK yang melanggar.
“Bawaslu bukan eksekutorial, pada dasarnya barang-barang Alat Peraga Kampanye (APK) ini milik KPU. Peraturannya ya dari KPU, kami hanya merekomendasikan bahwasannya itu melanggar. Nanti kalau tidak di eksekusi, ya kita turun,” tegas Arif.
Baca juga: Babinsa Klojen Turut Penertiban Alat Peraga Kampanye
Arif menjelaskan, Bawaslu telah memberikan saran perbaikan (sarper) dan stiker pada APK yang melanggar prosedur kampanye. Namun, apabila tidak dilakukan penindakan, maka pihaknya akan mengeksekusi APK tersebut.
“Kami sudah memberikan sarper dan stiker, bahwasannya APK ini melanggar. Kemudian kami akan menanyakan, apakah tidak ada tindakan dari peserta Pemilu. Bila tidak ada, ya kami eksekusi,” jelas Arif.
Terkait pelanggaran lainnya, seperti money politics. Arif menerangkan, terdapat peserta kampanye yang melakukan aksi pembagian sembako murah, tidak sesuai ketentuan.
Baca juga: Bawaslu Batu Bantah Tebang Pilih pada Penertiban APK
“Untuk money politics, masih ada dalam pantauan kami, terutama yang pembagian sembako itu. Ada pembagian doorprize yang terlalu besar, ya kita pantau juga,” terang Arif.
