Malang, SERU.co.id – Komunitas Pejuang Mimpi mengingatkan akan pentingnya kebutuhan guru pendamping bagi anak-anak difabel. Hal itu terungkap dalam acara Ngobrol Mbois Ilakes (ngombe) Pemkot Malang.
Ketua Komunitas Pejuang Mimpi, Sri Rahayu mengungkapkan, kebutuhan guru pendamping bagi anak-anak difabel cukup penting. Mengingat, setiap anak difabel memiliki kondisi yang berbeda-beda.
“Yang menjerit bukan hanya orangtua, tapi guru-guru juga. Mereka tidak menolak anak-anak kami, tapi mereka tidak punya guru pendamping untuk menangani anak-anak yang mungkin kondisinya berbeda-beda,” seru Sri, Selasa (23/1/2024).
Sri juga merasa, banyak anak-anak yang mendapatkan penolakan dari para wali murid. Karena, dianggap mengganggu anak-anak lainnya di sekolah.
“Tak jarang ada anak-anak yang ditolak oleh wali murid karena dianggap mengganggu,” terang Sri.
Baca juga: Kota Malang Optimis Layanan Publik Makin Inklusif
Sri berharap, Pemkot Malang memberikan fasilitas sarana dan prasarana. Serta, tenaga guru tambahan khusus anak-anak difabel.
“Yang kami harapkan kedepan, mohon dibantu sekolah-sekolah yang sudah mau menerima anak-anak kami, terutama sekolah inklusi. Dengan memberikan paling tidak 2 guru pendamping, yang menguasai pendampingan anak-anak khusus ini,” harap Sri.
Baca juga: Kota Malang Andalkan Jarik Ma’ Siti dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2023