Malang, SERU.co.id – Perwakilan warga Kelurahan Gading Kasri sampaikan keluhan banjir kepada Pj Wali Kota Malang saat ‘Ngombe’. Banjir seringkali menjadi momok menakutkan bagi masyarakat saat hujan deras turun, khususnya di daerah Galunggung. Harapannya, persoalan banjir tersebut diberikan solusi dan tidak hanya janji manis.
Ketua RW 06 Kelurahan Gading Kasri, Indrawanto mengatakan, jeking mangkrak sejak tahun 2013 menjadi salah satu penyebab banjir di Kelurahan Gading Kasri. Masyarakat pun sudah mulai jenuh menanti penyelesaiannya.
“Saat awal koordinasi, katanya pelaksanaan jeking pakai sistem bor. Namun saat pelaksanaannya pakai sistem garuk menggunakan alat berat. Saya heran kenapa bisa seperti itu, padahal saat itu saya sebagai sekretaris RW juga ikut musyawarah,” seru Indrawanto, Selasa (23/1/2024).
Baca juga: Polres Malang Periksa Delapan Orang Buntut Pengerusakan Pagar Jembatan Bululawang
Lebih lanjut, pembangunan jeking mulai bermasalah pada tahun 2018 hingga tidak kunjung selesai. Keadaan diperparah saat hujan deras, banyak kiriman sampah dari daerah lain seperti Sumbersari. Khususnya jika pintu air Sumbersari dibuka, sampah kiriman akan menumpuk di Galunggung dan menyebabkan banjir.
“Kami bingung, kenapa gorong-gorong di Sukun diperbaiki, sedangkan di Gading Kasri tidak. Padahal rumah dinas wali kota itu ada di Kelurahan Gading Kasri. Kok ya bisa begitu,” ungkap Indrawanto.

Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto menuturkan, normalisasi saluran air sudah dilakukan. Begitu juga pengerukan dan pemeliharaan saluran.
“Tahun ini kita akan membuat sudetan agar luapan air tidak mengalir menuju Galunggung saat pintu air Sumbersari dibuka. Nantinya sudetan dibuat dari saluran depan ITN, disudet ke barat Sigura-Gura daerah hotel Ubud, hingga tembut sungai Metro,” terang Dandung.
Baca juga: Bung Edi Monitoring Vaksinasi Warga Gading Kasri dan Pedagang Pulosari
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM menambahkan, kondisi tanah di daerah Galunggung menjadi salah satu penyebab banjir. Namun, Kota Malang telah memiliki masterplan drainase.
“Nantinya kita sudet ke arah sungai Metro. Tujuannya agar saat hujan air di wilayah tinggi bisa langsung mengalir sendiri ke sungai Metro,” tutup orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut. (ws10/mzm)