SDN 2 Tambansari Rusak Parah, Berharap Bantuan Dari Pemkab Malang

SDN 2 Tambansari Rusak Parah, Berharap Bantuan Dari Pemkab Malang
SDN 2 Tambansari Ampel Gading. (foto:ist)

Malang, SERU.co.id – SDN (Sekolah Dasar Negeri) 2 Tambansari di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang alami kerusakan. Atap pada beberapa ruangan rapuh dan ditakutkan bangunan akan roboh sewaktu-waktu saat proses belajar mengajar. Pihak sekolah berharap adanya bantuan dari pemerintah dengan kondisi tersebut.

Guru kelas 4 SDN 2 Tambansari, Sri Handayani mengatkan, terdapat dua ruang kelas yakni kelas 4, kelas 6, serta satu ruang guru seluruh bangunannya rapuh dan keropos. Dirinya khawatir akan roboh dan menimpa murid sewaktu-waktu, meninggat saat ini sudah memasuki musim penghujan.

Bacaan Lainnya

“Saya khawatir ketika anak-anak sedang belajar tiba-tiba hujan turun. Tadi ada kayu di bagian atas samping kantor tiba-tiba jatuh. Beruntung anak-anak masih belum banyak yang datang,” seru Sri Handayani, belum lama ini.

Baca juga: Diterjang Angin Puting Beliung, Sejumlah Bangunan Sekolah Rusak

Wanita yang kerap disapa Sri itu menuturkan,  bagian atap bangunan cukup menghawatirkan. Dikarenakan, sebagian kayu penyangga atap gedung sekolah sudah mengalami pengeroposan. Ditambah lagi pada saat musim hujan, akan terjadi bocor dan luberan air menggenangi ruang kelas siswa.

Guna mengakali agar bisa melakukan proses belajar seluruhanya, siswa yang mencapai 90 orang tersebut dibagi menjadi dua ruangan. Dimana setiap ruangan akan disekat dengan menggunakan triplek. Selain itu, bangunan mushola juga dimanfaatkan untuk tempat belajar.

“Untuk siswa yang belajar di kelas normal hanya tiga kelas, yaitu siswa kelas 1, kelas 5 dan kelas 6,” ucapnya.

Baca juga: Disdik Kabupaten Malang, Ajukan DAK Fisik Untuk 209 SDN Yang Rusak 

Dikatakan Sri, kondisi tersebut membuat proses belajar mengajar jadi tidak nyaman, setiap kelas harus berdampingan dengan kelas lainnya.

“Mengingat belajar mengajar ya kurang nyaman, terkadang kalau saya sedang menerangkan, murid di sebelah kan pasti ramai. Ada kalanya jika guru di sebelah saya sedang menerangkan, saya pilih diam. Kita gantian. Karena kalau kita sama-sama menerangkan, seperti sedang lomba mengajar, suaranya terdengar bersahutan dan itu membuat konsentrasi siswa terganggu,” kata Sri.

Pos terkait