Penggunaan Pupuk Organik pada Sayuran Organik Picu Potensi Masalah Kesehatan

Ilustrasi sayur organik dan pupuk organik. (ist) - Penggunaan Pupuk Organik pada Sayuran Organik Picu Potensi Masalah Kesehatan
Ilustrasi sayur organik dan pupuk organik. (ist)

Malang, SERU.co.id – Penggunaan Pupuk Organik pada Sayuran Organik dapat memicu kontaminasi bakteri jahat, yang berpotensi timbulkan masalah kesehatan. Sehingga, dibutuhkan pengolahan dan penggunaan yang tepat sasaran, selain untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh manusia,  dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Dosen Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Dr Ir Rahayu Relawati MM mengungkapkan, pemilihan sayuran organik menjadi salah satu bentuk kepedulian terhadap kesehatan dan lingkungan. Tetapi, juga menjadi langkah konkrit dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).

Bacaan Lainnya

“Konsumsi sayur organik sebagai upaya nyata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan,” seru Rahayu.

Baca juga: Dinkes Kota Malang Sebut Perubahan Cuaca Dapat Picu Serangan Penyakit

Rahayu menuturkan, tak jarang penggunaan pupuk organik pada sayur organik berpotensi timbulkan resiko bagi kesehatan.

“Selain itu, pupuk kandang dari hasil olahan feses hewan umum digunakan. Tetapi, jika proses fermentasinya belum optimal, maka bakteri jahat pada pupuk tersebut masih hidup,” tutur Rahayu.

Rahayu menjelaskan, resiko tersebut berupa potensi memicu alergi pada tubuh manusia. Karena, sayur tersebut terkontaminasi bakteri.

“Inilah yang menyebabkan potensi alergen dan risiko kontaminasi bakteri pada sayur organik,” jelas Rahayu.

Rahayu mengatakan, lubang yang ada pada sayur organik seringkali, menimbulkan penilaian bahwa sayur tersebut tak layak konsumsi.

“Sayur organik itu ukurannya kecil, karena produksinya tidak dipacu dengan pupuk kimia. Ciri lainnya adalah tampilan yang kurang cantik, karena adanya lubang bekas gigitan hewan kecil,” ujar Rahayu.

Prof Dr Ir Rahayu Relawati MM. (ist)

Padahal, lubang yang ada pada sayur organik tersebut merupakan penanda sayur tersebut tidak terkontaminasi bahan kimia.

“Itu jadi indikasi bahwa sayur tersebut tidak mengandung bahan kimia,” tegas Rahayu.

Baca juga: Pemkot Malang Dukung Tani Organik Tingkatkan Kesehatan Pangan

Rahayu turut menekankan, sebelum dikonsumsi, baiknya sayur organik mengalami proses pengolahan, dengan dicuci dan dimasak terlebih dahulu.

“Sayur organik juga harus dimasak dengan tepat untuk mempertahankan kualitas nutrisi. Lebih baik dikukus dengan waktu sekitar dua menit saja, kecuali sayuran yang keras seperti wortel,” imbuh Rahayu.

Proses pengolahan tersebut menurut Rahayu, berfungsi untuk menjaga kualitas kandungan nutrisi dan vitamin yang ada pada serat sayuran organik.

“Alasannya, agar kandungan vitamin, nutrisi dan serat pada sayur tetap terjaga,” tutup Rahayu. (ws9/rhd)

Pos terkait