Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Kebanjiran Saat Hujan

Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi. (ist) - Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Kebanjiran Saat Hujan
Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi. (ist)

Flores, SERU.co.id – Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki harus merasakan kesedihan saat hujan deras melanda yang membuat lokasi pengungsian kebanjiran. Para pengungsi harus membersihkan air dan lumpur setelah hujan sehingga dapat kembali menempati tenda pengungsian.

Salah seorang pengungsi bernama Katarina Keron menceritakan, para pengungsi bangun tengah malah dengan keadaan basah. Mereka pun memindahkan barang-barangnya dan lokasi pengungsian agar air bisa kembali mengalir.

“Guntur, hujan deras, kami bangun tengah malam jam 00.00 Wita, basah semua (terpal dan pakaian). Jadi kami angkat barang-barang, bersihkan dulu,” ungkap Katarina, Rabu (17/1/2024) dikutip dari detikBali.

Baca juga: Gubernur Kunjungi Korban Angin Kencang, Jatim Siap Dukung Pemulihan Lokasi Terdampak

Sejumlah pengungsi lainnya menggali parit di sekitar tenda agar air bisa mengalir jauh dari tenda. Sementara, beberapa lainnya memilih mengungsi ke tempat lain di Desa Konga. Untuk mengantisipasi banjir, warga membuat tempat tidur dari bambu.

Ratusan warga dievakuasi pada Senin (15/1/2024) sore karena Gunung Lewotobi mengalami erupsi. Lokasi pengungsian yang sebelumnya berada di Desa Riang Rita, Kecamatan Ile Bura dipindahkan ke Desa Konga.

“Sebanyak 528 jiwa dengan 161 KK warga Desa Nurabelen yang sebelumnya mengungsi di Desa Riang Rita dievakuasi ke posko pengungsian Desa Konga,” kata Kepala Kantor SAR Maumere Supriyanto Ridwan.

Baca juga: 17 Anak Jadi Korban Kanjuruhan, Komnas Perlindungan Anak Batu Ungkap Kesedihan

Pemindahan lokasi pengungsian dilakukan agar penyaluran logistik tidak terganggu jika terjadi banjir lahar dingin. Pemerintah setempat mengimbau warga untuk mewaspadai potensi banjir lahar dingin di sungai. (hma/rhd)

Pos terkait