Batu, SERU.co.id – Duka tragedi Stadion Kanjuruhan tidak hanya dirasakan keluarga korban saja. Seluruh warga se-Malang Raya berkabung atas kejadian yang merenggut begitu banyak korban jiwa. Bahkan, dikabarkan kejadian di Stadion Kanjuruhan tercatat sebagai kejadian terburuk ke-2 di dunia dengan korban jiwa terbanyak.
Duka ini juga dirasakan ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Batu, Fuad Alit. Dari data yang dimilikinya, ada 17 anak tewas dari tragedi tersebut. Jumlah ini telah dilaporkan kepada Ketua Komnas Perlindungan Anak di Pusat.
“Kami menerima laporan di lapangan, ada 17 anak jadi korban. Lebih miris lagi ada juga anak yang baru dua tahun dari Kecamatan Pakisaji turut menjadi korban jiwa. Kami sangat sedih dengan informasi tersebut,” serunya.
Dari kejadian tersebut, Fuad, sapaan akrabnya berharap, kedepan harus ada regulasi khusus terkait usia penonton bola. Perlu ada kajian khusus, usia berapa yang dianggap aman untuk menyaksikan pertandingan Bola secara langsung. Paling tidak, untuk usia Balita agar tidak ikut serta menonton pertandingan di lapangan
“Ada hikmah yang kita petik dari peristiwa yang memilukan ini,” ungkapnya.
Khusus untuk korban anak-anak yang selamat, Fuad menyebutkan telah ada instruksi dari Menteri PPPA RI. Salah satunya adalah memberikan perawatan terbaik bagi korban anak-anak yang terluka. Tidak hanya itu, pesan dari Menteri PPPA RI agar pendampingan anak diberikan untuk mengobati luka psikologisnya.
“Sehingga trauma dan depresi yang dialami anak bisa juga dipulihkan. Itu yang dipusatkan kepada kami,” pungkasnya. (dik/mzm)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan