Malang, SERU.co.id – Diresmikan pada 30 Desember 2020, pemanfaatan gedung megah Islamic Center (IC) Kota Malang belum maksimal. Tujuan awal untuk mendongkrak perekonomian masyarakat nampaknya belum tercapai. Tidak terlihat adanya aktivitas maupun perayaan yang membuat gedung di jalan Arjowinangun itu ramai.
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Malang, Ahmad Wanedi mengatakan, tujuan awal pembangunan gedung tersebut untuk pemberangkatan haji. Beberapa untuk perkantoran dan menampung kegiatan kegiatan masyarakat.
“Namun makin lama justru tidak difungsikan. Kami tentu kecewa dengan bangunan mahal dan perencanaan baik tersebut justru tidak termanfaatkan sebagaimana mestinya. Ke depan tentu ini akan kami evaluasi,” seru Wanedi.
Baca juga: Kini Kota Malang Punya Islamic Center
Lebih lanjut, Wanedi menambahkan, IC pernah diusulkan untuk dijadikan gedung Pancasila. Tujuannya agar dapat digunakan semua pihak dan semua agama. Gedung IC diketahui menghabiskan anggaran sebanyak Rp 53.726.806.000.
“Tapi karena nomenklatur gedung tersebut sudah islami tentu tidak bisa. Nanti akan kita tanyakan ke eksekutif, khususnya OPD pengampu. Bagaimana pemanfaatan dan penggunaan gedung Islamic Center tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof Dr Muhammad Bisri menyampaikan usul dalam video podcast berjudul ‘Nasib Islamic Center Kota Malang: Suram atau Cerah?’. Mantan rektor UB tersebut mengatakan, hal pertama dilakukan seharusnya membuat kerumunan masyarakat.
Baca juga: Rencana Pemkot Malang Kembangkan Sejumlah Pembangunan di Kawasan Kedungkandang
“Salah satu cara menarik massa dengan membangun masjid ikonik. Karena lokasi Islamic Center tidak seperti Kayutangan dan Dinoyo yang padat penduduk. Bangun masjid dengan gabungan kebudayaan lokal dan arsitektur,” ungkap Prof Bisri.
Terakhir, Prof Bisri menilai nasib IC justru sangat cerah. Hanya saja perlu ditambah masjid, khususnya green masjid. Nantinya berpotensi menjadi wisata religi hingga ramai dan akhirnya menjadi efek domino ekonomi. (ws10/mzm)