Guru Besar FAI UMM Dikukuhkan, Ciptakan Metode Cepat Baca Kitab Gundul

Guru Besar FAI UMM Dikukuhkan, Buat Metode Cepat Baca Kitab Gundul
Guru besar FAI UMM menyampaikan orasi ilmiahnya saat pengukuhan guru besar. (foto:ist)

Malang, SERU.co.id – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menambah guru besar. Kali ini, Prof Dr Abdul Haris MA dari Fakultas Agama Islam (FAI) dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Arab. Ia menciptakan metode ‘EMAS’ dalam pembelajaran membaca kitab gundul.

Saat orasi ilmiahnya, Haris mengatakan, keterampilan membaca dan memahami kitab gundul masih terus menjadi problem bagi pelajar Bahasa Arab. Bahkan pelajar di lembaga pendidikan pesantren masih mengalami kesulitan.

Bacaan Lainnya

“Ada dua problem utama, kurangnya kekayaan kosa kata dan pemahaman terhadap kaidah gramatika Bahasa Arab yang fungsional. Model ‘EMAS’ bisa menjadi kerangka konseptual bagus untuk menentukan langkah-langkah sistematis dalam membaca kitab gundul. Hasilnya, kitab gundul lebih mudah dan relatif lebih cepat dipelajari,” seru Haris, Sabtu (13/1/2024).

Prof Dr Abdul Haris MA dikukuhkan sebagai guru besar bidang Pendidikan Bahasa Arab. (Foto:ist)

Kemudian, ada empat langkah dalam proses pembelajarannya. Pertama dengan E, Expand Vocabularies dengan memberikan bekal kosa kata yang cukup. Mengajarkan beberapa teks Arab berharakat yang relevan dengan bidang studinya.

Baca juga: Usai 5 tahun, Prodi Ekonomi Syari’ah UMM Raih Akreditasi B

“Kedua, M atau Mastery the Functional Grammar dengan menguasai gramatika yang fungsional. Peserta didik diajari berbagai kaidah-kaidah nahwu. Dilanjutkan dengan tahap A atau Apply the jie sam soe, menganalisis struktur kalimat mudah berbasis pemahaman tiga unsur utama SPP (Subjek, Predikat, dan Pelengkap),” ungkap Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang tersebut.

Baca juga: Awali Tahun 2024, UMM Tambah Dua Guru Besar Bidang Sosiologi

Terakhir, tahap S atau Support with More Exercises dengan banyak latihan. Pada tahap ini, latihan membaca teks Bahasa Arab tidak berharakat dilakukan. Mulai dari kalimat sederhana hingga teks-teks yang menjadi kajiannya.

Baca juga: Pentingnya Model Pendidikan Politik Bagi Perempuan

“Semoga model ‘EMAS’  ini bisa menjadi salah satu solusi terkait pembelajaran membaca kitab gundul. Utamanya orang yang masih bingung mulai dari mana. Model ‘EMAS’ bisa dicoba untuk membantu proses pembelajaran,” ujar alumnus Sudan tersebut mengakhiri orasi pengukuhannya. (ws10/rhd)

Pos terkait