Malang, SERU.co.id – Politeknik Negeri Malang (Polinema) bekerja sama Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Puspasker Kemnaker) RI menggelar ‘Seminar Menyongsong Karir’ untuk mahasiswa tingkat akhir dan alumni. Seminar tersebut diadakan oleh Unit Penunjang Akademik Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (UPA PKK) Polinema di Auditorium Teknik Sipil Lantai 8 Polinema, Selasa (12/12/2023).
Kepala UPA PKK Polinema, Ayu Sulasari SE MM mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberi bekal pemahaman kepada mahasiswa cara menembus dan menghadapi pasar kerja. Harapannya, mahasiswa tidak hanya siap secara kompetensi, tapi juga siap pada segi lainnya.
“Seminar ini sudah kedua kalinya dan akan rutin dilaksanakan oleh UPA PKK tiap tahunnya. Total ada 300 peserta dari seluruh program studi di Polinema. Kita sosialisasikan tentang apa yang harus anak-anak siapkan, pengenalan industri, kebutuhan SDM industri, tips dan trik membuat CV dan menghadapi rekrutmen,” seru Ayu.
Baca juga: Polinema Sosialisasi Sistem Pendukung RTLH, Tingkatkan Kualitas Hunian Berbasis Digital
Kepada SERU.co.id, Ayu menambahkan, seminar ini merupakan materi pendukung untuk bursa kerja. Dimana tahun 2023 sudah diadakan 4 kali job fair. Namun, rekrutmen tidak hanya dari job fair saja, tapi ada koordinator rekrutmen dari perusahaan.
“Setiap bulan minimal ada 2-3 dan paling tinggi bisa 6-10 perusahaan melakukan rekrutmen,” tandasnya.
‘Seminar Menyongsong Karir’ menghadirkan empat keynote speaker (pembicara utama). Di antaranya Subkoordinator Layanan Pemberi Kerja dan Metode Lainnya Puspasker Kemnaker, Ema Prihatini; Kepala UPA PKK Polinema, Ayu Sulasari; Dosen Polinema, Akhmad Faizin; dan PT Loka Abadi Sentausa, Ade Aly Azhar.
Subkoordinator Layanan Pemberi Kerja dan Metode Lainnya Puspasker Kemnaker, Ema Prihatini menyampaikan, era sekarang sudah serba digitalisasi ditandai munculnya banyak pekerjaan baru. Pekerjaan baru ini tentunya menuntut keterampilan dan kompetensi berbeda, harus disesuaikan dengan kondisi saat ini.
“Ini menjadi salah satu masukan dari pencari kerja. Hard skill sudah bagus dan kompetensi mencukupi, tapi untuk soft skill masih kurang. Sehingga menjadi hambatan keterserapan tenaga kerja,” terangnya.
Menurutnya, mahasiswa perlu meningkatkan soft skill, seperti kerja sama tim dan komunikasi. Ini menjadi tugas bersama agar lulusan perguruan tinggi terserap di dunia kerja.
Terakhir, Ema berharap, dunia pendidikan dan dunia kerja bisa berkolaborasi, sehingga lulusan yang dihasilkan bisa langsung terserap.
“Mahasiswa freshgraduate diharapkan lebih aktif mencari informasi lowongan pekerjaan. Sebab keterlambatan informasi menjadi salah satu sebab minimnya keterserapan lulusan perguruan tinggi,” tandasnya.
Baca juga: Mahasiswa Asing Lintas Perguruan Tinggi Meriahkan IICD Day 2023 Polinema
Sementara itu, Wakil Direktur III bidang Kemahasiswaan dan Alumni Polinema, Dr Eng Anggit Murdani ST MEng menyampaikan, dunia kerja sekarang tidak terlepas dari digitalisasi. Jika ternyata dunia kerja didominasi pasar digital, maka Polinema akan berfokus mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapinya. Kebutuhan dunia kerja digital dipenuhi sejak dari kurikulum, tidak hanya ketika mau lulus dan rekrutmen kerja.
“Untuk monitoring alumni lewat tracer study, dilakukan setiap triwulan, empat kali dalam satu tahun. Seperti tahun ini, per Desember sudah dilakukan tracer study sampai lulusan tahun 2022. Alhamdulillah, untuk lulusan tahun 2021, 3200-an mahasiswa dengan tingkat responden lebih dari 80 persen lulusan, kami peroleh data 73 persen sudah bekerja. Tahun 2022, 65 persen sudah bekerja,” ungkapnya.
Anggit menambahkan, awal tahun 2024, Polinema akan mempunyai satu sistem, namanya Portal Kerja. Di sana mahasiswa bisa memperoleh data base perusahaan nasional dan internasional. (ws10/rhd)