Gebyar HKN ke-59, Pj Wali Kota Apresiasi Insan Kesehatan Kota Malang Tanggulangi Stunting

Pj Wali Kota Malang bersama para tenaga kesehatan se-Kota Malang. (rhd) - Gebyar HKN ke-59, Pj Wali Kota Apresiasi Insan Kesehatan Kota Malang Tanggulangi Stunting
Pj Wali Kota Malang bersama para tenaga kesehatan se-Kota Malang. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Usai vakum 4 (empat) tahun karena pandemi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menggelar Gebyar Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 Kota Malang Tahun 2023. Mengusung tema ‘Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju’ dan diikuti oleh 550 tenaga kesehatan se-Kota Malang di Malang Creative Center (MCC), Kamis (23/11/2023).

Saat membuka acara, Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, meski angka prevalensi stunting di Kota Malang menunjukkan progres positif di angka 8,9 persen. Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), namun tetap harus diupayakan penanganan yang maksimal.

Bacaan Lainnya

“Saya instruksikan menguatkan peran posyandu menjadi garda terdepan pemantauan stunting. Dan menyiapkan SDM yang mumpuni mengatasi stunting. Saya akan pantau terus jumlah stunting di tiap-tiap kelurahan” seru Wahyu, sapaan akrabnya.

Baca juga: Rakortek Dinkes Kota Malang Bahas Penanggulangan HIV AIDS

Dirinya mengapresiasi segala upaya seluruh insan kesehatan di Kota Malang, dimana telah memberikan dedikasinya untuk menyehatkan masyarakat dan mencegah stunting. Wahyu berharap, kedepan kolaborasi dan sinergitas antara penyelenggara Pemkot Malang, dunia usaha, komunitas peduli kesehatan dan komponen masyarakat lainnya harus senantiasa dikuatkan.

“Dari 7-24 orang beresiko stunting di Kota Malang, 7 orang sudah berhasil ditangani dan sembuh, sisanya dalam penanganan. Artinya ada keberhasilan sebagai bagian dari kesadaran pentingnya berkontribusi dalam mewujudkan Kota Malang lebih sehat,” tegasnya.

Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM menekankan, agar seluruh perangkat kesehatan di Kota Malang dapat melaksanakan enam pilar transformasi kesehatan. Yakni transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan.

“Sebagaimana arahan Menteri Kesehatan RI. Dan ditambah transformasi budaya kerja para insan kesehatan, atau sering disebut sebagai pilar transformasi ke-7,” rincinya.

Pj Wali dan Kadinkes Kota Malang bersama kader posyandu dan puskesmas terbaik. (rhd)

Menurutnya, keberhasilan pelaksanaan tujuh pilar tersebut, sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor. Serta perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk membangun paradigma kesehatan bagi seluruh masyarakat Kota Malang.

Lebih lanjut, Wahyu Hidayat memberikan apresiasi atas terselenggaranya Gebyar Hari Kesehatan tersebut. Kali pertama digelar kembali setelah pandemi covid 19 beberapa waktu yang lalu.

“Kegiatan ini merupakan wadah bagi insan kesehatan untuk bisa saling temu dan koordinasi. Harapannya kedepan, kita punya target-target kesehatan yang harus kita lakukan terutama untuk kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah penanggulangan stunting,” ucap Wahyu.

Pj Wali Kota Malang juga memperkenalkan slogan baru Kota Malang, yakni Mbois Ilakes. Komponen dari singkatan Mandiri, Berbudaya, Optimis, Indah, Sejahtera (MBOIS). Dan Inovatif, Lestari, Adaptif, Kolavoratif, Efisien, Sinergi (ILAKES).

Dalam kesempatan itu, diberikan penghargaan atas beberapa lomba kesehatan yang digelar. Di antaranya lomba Posyandu, kader posyandu berprestasi, lomba poster dan video iklan layanan masyarakat, akreditasi paripurna puskesmas dan klinik, kelurahan STBM, puskesmas dan RS dengan pelayanan TBC, dan kelurahan program percepatan penurun stunting Kota Malang 2023.

Baca juga: Dinkes Kota Malang Ingatkan Antisipasi Cacar Monyet di Musim Hujan

Salah satunya, Kelurahan Program Percepatan Penurunan Stunting Kota Malang 2023, yang berhasil menurunkan stunting secara signifikan. Di antaranya diraih oleh Kelurahan Arjowinangun, Kelurahan Bandungrejosari, Kelurahan Kasin, Kelurahan Kesatrian, Kelurahan Lowokwaru, Kelurahan Pisangcandi, Kelurahan Purwantoro, Kelurahan Purwodadi, Kelurahan Rampal Celaket, Kelurahan Sawojajar.

Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif melaporkan, Gebyar Hari Kesehatan Nasional Kota Malang ini digelar untuk mendorong program kemitraan antara Pemkot Malang, swasta, organisasi profesi dan masyarakat. Dalam mendukung transformasi kesehatan untuk Indonesia Maju khususnya di Kota Malang.

“Selain itu sebagai sarana untuk mendorong promosi gaya hidup sehat di Kota Malang dan peningkatan kualitas layanan kesehatan” imbuh Husnul. (rhd)

Pos terkait