Surabaya, SERU.co.id – Memasuki musim penghujan, Polda Jawa Timur, menggelar apel gelar pasukan dan peralatan dalam rangka kesiapan penanggulangan bencana hidrometeorologi di Lapangan Upacara Mapolda Jatim, Selasa (21/11/2023.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto dalam kesempatan ini menyampaikan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka mengantisipasi bencana alam yang kemungkinan akan terjadi di Jawa Timur. Apel ini sengaja dilakukan lebih awal karena di akhir bulan Novemver sudah masuk tahapan Pemilu,
“Pagi ini kita Forkopimda Jawa Timur beserta segenap stakeholder terkait menyelenggarakan apel kesiapsiagaan bencana,jadi sengaja kita adakan hari ini, sekaligus kita konsolidasi dan koordinasi untuk mengecek sarana, prasarana kesiapan kita, untuk mengantisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi,” kata Kapolda Jatim.
Baca juga: Pj Wali Kota Malang: Mitigasi dan Penanganan Bencana Bentuk Pelayanan kepada Masyarakat
Kapolda Jatim didampingi Pangdam V Brawijaya, Sekdaprov Jatim, menambahkan, puncak peningkatan curah hujan tinggi diperkirakan akan berakhir pada bulan Februari 2024.
“Berdasarkan informasi dari BMKG di November akhir ini intensitas curah hujan akan meningkat. Desember, Januari, puncaknya Februari. Peningkatan itu bisa terjadi antara 20 persen sampai 70 persen, semua itu karena dampak La Nina,” tambah dia.
Dengan apel siaga ini, menurut Kapolda, akan dilanjutkan dengan koordinasi untuk menetapkan Posko.
“Dan di posko itu kita tempatkan dari seluruh elemen stakeholder terkait, terutama petugas yang akan ditunjuk bertugas di posko memonitor situasi di luar sekaligus pararel manakala ada situasi kontijensi mereka sudah siap,” tegas dia.
Pria kelahiran Malang Jawa Timur ini juga mengatakan, Jawa Timur menduduki ranking tertinggi yakni sebanyak 153 kejadian bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
“Ini yang betul-betul kita antisipasi, tapi mudah-mudahan dengan kesiap-siagaan kita, kewaspadaan kita, lalu kita antisipasi sedini mungkin, sehingga kita betul-betul bisa berinteraksi memberikan pemahaman sosialisasi kepada masyarakat,” jelasnya.
Baca juga: Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Kota Malang Maksimalkan Upaya Mitigasi Bencana
Sedangkan daerah yang perlu di waspadai adalah daerah yang rawan terjadi bencana, yaitu daerah pegunungan dan aliran Brantas.
“Di daerah rawan ini terutama wilayah-wilayah yang dekat pegunungan, sama yang di sekitar aliran Brantas. Itu yang memang harus kita antisipasi betul, itu yang beberapa tahun belakangan ini kita antisipasi, terutama angin puting beliung itu di daerah-daerah Jawa Timur bagian barat,” pungkasnya. (iki/ono)