Konser di UNIRA Picu Kontroversi, IMABA Pamekasan: Tidak Bisa Ditoleransi

Kampus Universitas Madura (UNIRA) Pamekasan. (Seru.co.id/luq) - Konser di UNIRA Picu Kontroversi, IMABA Pamekasan: Tidak Bisa Ditoleransi
Kampus Universitas Madura (UNIRA) Pamekasan. (Seru.co.id/luq)

Pamekasan, SERU.co.id – Pelaksanaan konser di Universitas Madura (UNIRA) Pamekasan memicu kontroversi. Kendati demikian, panitia penyelenggara tetap mengelak.

Pagelaran konser tersebut disorot oleh Ikatan Mahasiswa Bata-Bata (IMABA) Pamekasan. Pasalnya, konser tersebut jelas ‘mengangkangi’ kontrak awal. Yakni, akan dilakukan pemisahan antara pengunjung laki-laki dan perempuan.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan kemahasiswaan berkedok konser semacam ini jelas tidak bisa ditoleransi dan berpotensi besar mengurungkan keinginan masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di kampus UNIRA,” seru Moh. Shodiq Riwanto selaku Ketua IMABA Pamekasan.

Baca juga: DPM Universitas Kecam Konser Joget Campur Lelaki-Perempuan di UNIRA

Diketahui, konser yang berlangsung sejak pukul 19.00 WIB hingga larut malam itu digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UNIRA. Kendati demikian, pihak UNIRA cuci tangan dari konser kontroversial itu. Hal ini diungkap oleh panitia penyelenggara konser.

“Panitia sudah ketat, kami sudah memberikan pembatas,” ujar Abd Syakur selaku Ketua BEM FEB, Jumat (3/11/2023).

Baca juga: DPM Unira: Dua Tahun Kepemimpinan Rektor Sukses Emban Tanggung Jawab

Faktanya, dari sejumlah video yang beredar menunjukkan konser tersebut memamerkan goyang campur laki-laki dan perempuan. Bahkan, sejumlah pengunjung yang ikut bergoyang ditengarai hingga teler. Diduga kuat, pengunjung yang bergoyang hingga teler itu ditengarai mengonsumsi minuman beralkohol. (luq/mzm)

Pos terkait