Batu, SERU.co.id – Istilah Wisata Ramah Muslim dan Wisata Halal sudah diperkenalkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Ini merupakan sebuah model yang diberikan untuk memenuhi pengalaman dan keinginan wisatawan muslim saat melakukan kegiatan wisatanya di sebuah tempat.
Di Kota Wisata Batu sendiri, wisata halal dan wisata ramah muslim sudah ditunjukkan oleh pengelola tempat wisata di Kota Batu. Salah satunya adalah dengan menyediakan tempat salat bagi wisatawan muslim yang ingin melaksanakan ibadahnya. Namun bagi Kaliwatu, sebuah usaha operator arung jeram di Kota Batu, wisata ramah muslim juga diwujudkan dengan mengatur waktu keberangkatan peserta agar bisa melaksanakan salat.
“Di tempat kami, selain menyediakan mushola, kami juga mengatur jam keberangkatan peserta supaya tidak mengganggu waktu salat,” seru Darmawan, Manajer Operasional Kaliwatu Group.
Baca juga: Desa Wisata Pandanrejo, Kaliwatu Rafting Dikunjungi 3.500 Wisatawan dalam 5 Bulan Terakhir
Wawan, sapaannya menyebutkan, untuk jam keberangkatan peserta dibagi mulai dari jam 9 (sembilan) pagi, jam 11 (sebelas) siang, jam 1 (satu) siang dan jam 3 (tiga) sore. Sehingga dimungkinkan, sebelum pemberangkatan peserta dipersilahkan melaksanakan salat. Atau, peserta bisa salat tepat waktu setelah program fun rafting selesai dilaksanakan.
“Kami selalu menyampaikan kepada tamu, dipersilahkan untuk melaksanakan salat terlebih dahulu sebelum mengikuti program fun rafting,” ucapnya.
Baca juga: Belasan Desa Wisata di Batu Terima Penghargaan Kemenparekraf RI
Darmawan menambahkan, untuk mengaplikasikan wisata ramah Muslim ini tidak hanya sebatas pada kegiatan arung jeram saja. Namun, juga pada kegiatan pelatihan outbound maupun kegiatan motivasi yang dilakukan di tempatnya. Diharapkan dengan mendukung wisata halal dan wisata ramah muslim ini, juga akan memberikan keberkahan tersendiri bagi usaha wisata tersebut.
“Selain benar-benar memberikan kesan wisata halal kepada tamu, wisata ramah muslim ini juga diharapkan memberikan berkah pada usaha ini,’ pungkasnya. (dik/mzm)