Wisata Jelajah Kampung, Wisata Premium Eksplorasi Potensi Desa

Wisata Jelajah Kampung, Wisata Premium Eksplorasi Potensi Desa
Founder Jelajah Kampung, Anwar. (foto; Ist)

Batu, SERU.co.id – Selain wisata massal (mass tourism), Kota Batu juga memiliki potensi wisata yang menyasar target wisata premium. Salah satunya adalah wisata jelajah kampung yang diinisiasi oleh pemuda kreatif sejak 2016 lalu.

Founder wisata Jelajah Kampung, Anwar mengatakan, pada mulanya ia mengangkat  Desa Rejoso dan Desa Junrejo yang berada di dalam wilayah Kecamatan Junrejo. Program yang ditawarkan adalah mengangkat potensi UMKM dan ekonomi kreatif (Ekraf) dan juga nilai historisnya. Alasan diangkatnya 2 desa tersebut karena memiliki  aset kreativitas warganya yang sudah puluhan tahun menjadi sentra industri kriya dan olahan hasil pertanian.

Bacaan Lainnya

“Waktu itu (2016) belum ada yang menggarap.  Lalu kami masuk untuk menggarap lewat SDM, lewat pemerintah desa dan lewat warga serta kelompok-kelompok UMKM di sana dan diterima,” serunya.

Baca juga: PPW Nusantara Gelar Table Top, Libatkan 20 Pelaku Wisata Kota Batu

Disaat program tersebut berjalan, salah satu kesulitan yang ditemui adalah mobilitas wisatawan dari tempat penjemputan menuju ke destinasi kampung-kampung yang dijelajahi. Pasalnya aksesibilitas di Dusun Rejoso itu misalnya, memang hanya berupa gang kampung atau jalan kecil. Sehingga tidak memungkinkan apabila wisatawan dibawa ke tempat tersebut dengan menggunakan armada bus.

“Kalau dibawain satu bus, parkirnya agak terlalu jauh, sehingga kenyamanan dan keamanan pengunjung akan kurang. Padahal hal itu  sangat menjadi prioritas kami di jelajah kampung,” ungkapnya.

Berangkat dari keberhasilan mengangkat Desa Rejoso dan Desa Junrejo, pihaknya juga menginisiasi kampung dan desa lainnya di Kota Batu untuk menjadi obyek wisata Jelajah Kampung. Yakni dengan cara memunculkan aset-aset lokal desa tersebut untuk menjadi sebuah atraksi dari pariwisata itu sendiri. Bahkan kegiatan bertani sehari-hari dari warga di kampung itu pun bisa dijadikan sebagai “wahana wisata”.

“Apakah dia bertani, apakah itu sanggar seni, sanggar lukis, kriya kayu batik dan segala macamnya itu cukup melimpah di kota Batu,” cetusnya.

Baca juga: Desa Wisata Batu Bisa Gunakan Videotron Diskominfo sebagai Sarana Promosi

Tentang segmentasi pasar, jelajah kampung dimasukkan ke dalam jenis wisata premium. Sebab menggabungkan antara eco tourism, ekonomi kreatif UMKM dan pertanian ntuk menjadi sebuah paket produk yang berbasis kampung. Dirinya tidak membangun apapun, namun hanya mengoptimasi kreatifitas dan produk warga.

“Kunci utama wisata itu kan di atraksinya. Nah atraksinya misalnya bagaimana keramahtamahan warga Kota Batu. Sementara jasa dan produk barang buatan warga menjadi sebuah alternatif dari kunjungan,” pungkasnya. (dik/ono)

 

Pos terkait