Pria di Kedungkandang Terperosok ke Lubang 7 Meter, Bekas Septitank

Pria di Kedungkandnag Terjatuh ke Lubang 7 Meter, Bekas Septitank
Lubang yang diduga bekas septitank di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. (foto: ist)

Malang, SERU.co.id – Mustofa, warga RT1 RW1, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang tengah bernasib apes, Kamis (19/10/2023) pukul 08.30. Dia yang tengah melakukan kegiatan bersih-bersih di sekitar rumahnya terperosok ke dalam lubang sedalam 7 meter yang diduga bekas septitank.

Meski hanya mengalami luka-luka, namun petugas Damkar Kota Malang yang melakukan evakuasi sempat mengalami kesulitan. Karena postur tubuh korban yang berumur 60 an tahun itu gemuk, berbobot hingga 100 kg. Juga dikabarkan ia belum sembuh total dari penyakit stroke.

Bacaan Lainnya

“Kejadian jam 08.30-an, saat bersih-bersih, habis itu langsung ambles. Ada suara ‘blung’, langsung kita cek asal suaranya,” seru Khoirul Anam, keponakan korban.

Baca juga:  Truk Tangki Terperosok Diatas Rel Kereta Api

Dikatakannya, di saat kejadian, pamannya tengah melakukan rutinitas seperti biasa, yakni bersih-bersih lingkungan rumah. Dirinya mengaku tidak tahu secara pasti kronologi kejadian saat Mustofa jatuh.

Ia hanya mendengar suara seperti sesuatu yang terjatuh dan triakan suara korban. Saat dicari sumber suara tersubut, ternyata korban sudah dalam keadaan terjatuh di dalam lubang.

Anam menambahkan, dan para angota keluarga lainnya tidak tahu jika di lokasi tersebut terdapat bekas galian. Dimana lubang yang berada di antara dua rumah di tengah pemukiman padat penduduk itu kurang lebih memiliki kedalaman hingga 7 meter dengan diameter kurang lebih dua meter.

Dirinya menduga, Mustofa terjatuh kedalam lubang yang diduga bekas septic tank tersebut lantaran cor penutup sudah mulai rapuh, sehingga ambles.

“Ya kita nggak tahu, itu sebelum tinggal sudah ada duluan, tapi nggak tahu kalau itu ada lubangnya. Cuma di-cor, disemen, biasanya gak kelihatan lubang, mungkin cor-corannya tipis, sudah rapuh,” tutur pria 30 tahun.

Baca juga: Truk Pertamina Terperosok ke Sungai, Supir Terseret Arus Sungai Manten

Anam menjelaskan, saat pertama kali ditemukan, korban dalam kondisi masih sadarkan diri meskipun agak lemah. Karena tipisnya oksigen di dalam lubang itu.

“Ada suaranya, nggak sempat teriak minta tolong, tiap pagi bersih-bersih, masih sadar normal ketika di dalam,” tutur Anam.

Mendapati hal tersebut, warga langsung melaporkan kejadian itu kepada petugas Pemadam Kebakaran Kota Malang. Diketahui postur tubuh korban yang gemuk yakni mencapai 100 kilogram, membuat para petugas sedikit kesulitan dalam melakukan upaya proses evakuasi.

“Badannya gemuk, makanya tadi ngangkatnya pakai tali dengan posisi berdiri. Masih sadar normal, luka lecet-lecet, mulai dari kaki sampai perut, tapi di kakinya ini belum tahu karena kena stroke,” jelasnya.

Komandan Regu (Danru) 3 Damkar Kota Malang Sunarko mengatakan,  proses evakuasi sempat terjadi kendala. Dikarenakan korban memiliki badan yang gemuk dan menderita penyakit stroke.

Mengingat oksigen didalam lubang yang sangat sedikit, petugas melakukan langkah dengan memberi minum dan asupan oksigen tambahan kepada Mustofa saat didalam lubang. Sehingga akhirnya korban berhasil dievakusi dengan cara ditali dari atas dengan posisi berdiri.

“Evakuasinya berjalan 30 menitan, kendalanya gemuk dan korban ini kena stroke. Di dalam tidak ada gasnya, makanya kita berani turun tanpa pengamanan,” ucap Sunarko.

Sunarko menjelaskan, diduga lubang itu merupakan bekas septic tank. Tetapi karena sudah tidak digunakan lagi, gas di dalam lubang sudah hilang.

“Kedalaman 7 meter lebar 1 meter, terus longsor – longsor, tadi 1,5 meter. Di dalam gasnya sudah nggak ada, makanya korban posisinya sadar bisa kita ajak komunikasi juga,” pungkasnya.

Setelah berhasil dievakuasi oleh para petugas di lapangan, Mustofa kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk mendapatkan penanganan medis. (Wul/ono)

 

disclaimer

Pos terkait