Banyak Ikan Mati, Usaha Pemancingan Bendungan Lahor Karangkates Sepi Pengunjung

Area kolam pemancingan di Bendungan Lahor Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. (Seru.co.id/wul) - Banyak Ikan Mati, Usaha Pemancingan Bendungan Lahor Karangkates Sepi Pengunjung
Area kolam pemancingan di Bendungan Lahor Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. (Seru.co.id/wul)

Malang, SERU.co.id – Musim kemarau, turut berdampak pada usaha pemancingan di Bendungan Lahor Karangkates, Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Dimana saat musim seperti ini, para pengusaha mengalami penurunan pengunjung hingga 95 persen. Selain mengalami penurunan omset, panasnya suhu di tengah musim kemarau ini membuat ikan air tawar yang dibudidaya para nelayan banyak yang mati.

Salah satu pemilik usaha pemancingan Bendungan Lahor Karangkates, Hadi Purwoto (51) mengatakan, penyusutan air akibat panasnya suhu di saat musim kemarau ini sangat berpengaruh terhadap jumlah pengunjung di kolam pemancingan.

Bacaan Lainnya

“Kalau seperti ini (kemarau) ya gak tentu (pemancing), kadang ada orang, kadang satu minggu tidak ada orang. Jadi pengaruh drastis,” seru lelaki yang kerap disapa Oto itu.

Baca juga: Bendungan Sengguruh Diflushing, Ratusan Warga Berbondong-bondong Mencari Ikan

Dirinya menyebut, minat pemancing menurun drastis lantaran dimusim seperti ini ikan-ikan enggan untuk memakan umpan. Sehingga tingkat stark atau mendapatkan ikan oleh pemancing sangat rendah sekali. Penurunan pengunjung yang dirinya dan para pengusaha pemancingan di Bendungan Lahor Karangkates ini sangatlah drastis.

“Kalau musim gini kan ikan gak makan, 95 persen berkurang, drastis,” bebernya.

Selain sepi pemancing yang bertandang ke tempatnya, kemarau yang mengakibatkan menyusutnya air di bendungan yang dibangun sejak tahun 1975 hingga 1977 itu, juga mengakibatkan ikan-ikan di tempatnya mati.

“Musimnya panas, air kan tinggal sedikit panas terlalu panas akhirnya zat asam naik, jadi oksigen kurang. Ikan nya mati, iya zat asam naik oksigen yang kurang,” jelasnya.

Menurut Oto, untuk saat ini masih belum ada upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi matinya ikan-ikan di tengah kondisi kemarau seperti ini.

“Tidak ada solusi, kalau zat asam sudah naik itu tidak ada obat,” kata Oto.

Baca juga: Tak Pulang, Hasan Ditemukan Tak Bernyawa di Waduk Pemancingan

Dikatakan olehnya, mulai penyusutan air bendungan tersebut terjadi sejak dua bulan belakangan, yakni bulan Agustus lalu. Dimana kedalam batas jaringnya kini mencapai 4 meter saja dari dasar bendungan.

“Dari bulan bulan 8, sekitar bukan 8an kurang lebih dua bulan. Yang sekarang ini tinggal 4 meter ke dalam jaring sekat saya sampai sama kurang lebih 3 meter,” jelasnya dengan menunjuk daring sekat miliknya.

Guna mengantisipasi hal yang sama di musim kemarau yang akan datang ditahun depan, dirinya kini mulai mencoba membudidaya bibit-bibit ikan dengan keramba jaring apung. Sehingga para pemancing masih bisa mendapatkan pancingan disaat kondisi seperti itu ini. (wul/mzm)

Pos terkait