Malang, SERU. co.id – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Malang Raya akan berjalan efektif, jika ada Peraturan Walikota (Perwal) berupa sanksi dan hukuman bagi warga yang tidak mau patuh, serta kerja sama pemerintah dan masyarakat untuk menaatinya.
“Kalau sanksinya lemah, masyarakat kita masih bisa ngeyel dan suka menawar. Selain itu, saya menilai jika tanpa memberikan sanksi, maka kebijakan PSBB di pandemik Covid-19 ini bagaikan macan ompong,” kata Maulina Pia Wulandari, PhD, Pakar Komunikasi Universitas Brawijaya (UB), dalam keterangan resminya.
Disisi lain, PSBB efektif jika diberlakukan sistem jaring pengaman sosial yang terpadu, sistematik dan transparan. Jaring pengaman sosial ini sebagai konsekuensi atas diterapkannya PSBB, terutama bagi masyarakat terdampak Covid-19. “Data penerima bantuan dari masing-masing kelurahan yang tidak update dan valid, akan menyebabkan dana-dana bantuan jaring pengaman sosial salah sasaran,” imbuh Pia, sapaan akrabnya.
Selain itu, PSBB harus dilaksanakan oleh pemerintah di sekeliling Kota Malang. “Kalau tiga syarat utama itu diterapkan, saya optimistis PSBB akan berhasil diterapkan di Malang,” timpal dosen FISIP UB ini.
Pia menambahkan semakin cepat PSBB diterapkan maka akan semakin banyak memberikan dampak signifikan. “Kita bisa segera fokus pada upaya penurunan angka terkonfirmasi positif, penyembuhan dan pencegahan. Kalau ini dipatuhi dan sistemnya dijalankan dengan baik, hasilnya bisa memberikan dampak signifikan,” cetusnya.
PIA mengaku, apa yang dikatakannya mengacu pada evaluasinya berdasarkan penerapan PSBB di beberapa daerah, khususnya di Jakarta. Dia menganggap PSBB yang diterapkan di Jakarta belum efektif, sebab selama 14 hari dari tanggal 10 April 2020 dimulainya PSBB, disebutkan bahwa kenaikan signifikan pasien positif COVID-19 sebanyak 200.63 persen.
“Mudah-mudahan masyarakat Kota Malang bisa jauh lebih tertib. Dan ini tergantung bagaimana sosialisasi PSBB ke masyarakat, bagaimana isi pesannya, bagaimana cara menyampaikannya, dan media yang dipilih oleh pemerintah dalam menyampaikan sosialisasi. Ini pekerjaan yg tidak mudah, karena masyarakat sekarang sedang stress, tertekan karena kondisi ekonomi,” tandasnya. (rhd)