Batu, SERU.co.id – Akhir-akhir ini Indonesia sedang mengalami cuaca panas yang dirasa cukup ekstrem. Cuaca tersebut menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu.
Kondisi ini ternyata juga bisa menyebabkan berbagai macam jenis penyakit. Oleh sebab itu setiap orang harus waspada dan memperhatikan kondisi fisiknya masing-masing. Beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan akibat cuaca yang panas antara lain Heatstroke, Heat Exhaustion dan Dehidrasi. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, dr Susana Indahwati berbagi pengetahuan agar masyarakat bisa menghindari kerawanan tersebut.
“Heatstroke biasa disebut Hipertermia. Ini adalah kondisi berbahaya di mana suhu tubuh meningkat secara signifikan dan tidak dapat diatur oleh mekanisme tubuh. Heat Stroke dapat menyebabkan kebingungan, kejang, dan bahkan kematian jika tidak segera ditangani,” serunya.
Dr. Susan, sapaannya menyebutkan, untuk keluhan Heat Exhaustion (kelelahan akibat panas) adalah tahap awal dari masalah paparan cuaca panas. Ini bisa menyebabkan gejala seperti pusing, mual, muntah, kelelahan berlebihan, dan kulit kering. Sedangkan dehidrasi adalah kondisi kehilangan cairan tubuh yang lebih cepat melalui keringat yang bisa menyebabkan musim lemah kejang dan masalah kesehatan lainnya.
“Cuaca panas juga bisa menyebabkan Heat Cramps (kram akibat panas). Ini adalah kondisi di mana otot-otot tubuh mengalami kram atau kontraksi yang kuat akibat dehidrasi dan kehilangan garam tubuh,” ungkapnya.
Baca juga: Waspada Penyakit di Awal Musim Kemarau, Ini Nasehat Dokter
Ketua IDI Komisariat Batu itu juga menerangkan, cuaca panas bisa mengakibatkan gangguan kesehatan ruam panas (Prickly Heat). Ini adalah gangguan kulit yang disebabkan oleh penyumbatan kelenjar keringat dan dapat menyebabkan ruam dan gatal pada kulit. Cuaca panas ekstrim juga bisa mengakibatkan masalah pernapasan terutama pada orang yang memiliki penyakit paru-paru seperti asma dan bronkitis.
“Panas yang berlebihan juga dapat menyebabkan beban kerja jantung yang lebih besar, yang berisiko meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kondisi jantung yang ada,” sebutnya.
Wanita berkacamata dan berhijab itu juga menyebutkan, kulit yang terpapar langsung oleh sinar matahari dalam cuaca panas ekstrim dapat mengalami kerusakan akibat paparan berkepanjangan. Apabila seseorang juga terkena dehidrasi yang parah akibat panas ekstrim, hal ini juga dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan masalah ginjal. Selain mengganggu fungsi ginjal bisa berisiko bola terhadap gagal hati.
“Orang yang memiliki masalah pada organ hati mungkin lebih rentan terhadap perubahan suhu ekstrem dan dehidrasi,” ungkapnya.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Kadinkes Imbau Masyarakat Waspada Penyakit Pancaroba
Supaya terhindar dari beberapa resiko tersebut, menurutnya ada beberapa cara melindungi diri dari penyakit karena cuaca panas. Antara lain, pindah ke ruangan paling dingin di rumah terutama siang hari. Jika tidak memungkinkan untuk menjaga kesejukan rumah, habiskan 2 sampai 3 jam sehari di tempat yang sejuk. Menghindar untuk keluar saat waktu terpanas juga merupakan salah satu cara terbaik.
“Hindari aktivitas fisik yang berat. Jika harus, lakukan pada waktu yang paling sejuk, antara pukul 04:00 dan 07:00. Tetap di tempat teduh dan jangan tinggalkan anak-anak atau hewan dalam kendaraan yang di parkir,” tuturnya.
Dokter Susan juga memberi kiat untuk menjaga suhu tubuh tetap normal selama cuaca panas. Jaga agar tubuh tetap sejuk dan terhidrasi dengan mandi air dingin serta kenakan pakaian ringan dan longgar dari bahan alami. Jika pergi ke luar, kenakan topi dan kacamata hitam.
“Minumlah secara teratur terutama minum air putih,” imbuhnya lagi.
Jika ada keluhan seperti pusing, lemah, cemas, atau sangat haus dan sakit kepala, sebaiknya pindah ke tempat yang sejuk sesegera mungkin. Lalu periksa suhu tubuh lalu minum air atau jus buah untuk rehidrasi. Segeralah istirahat di tempat yang sejuk jika mengalami kejang otot yang menyakitkan (terutama di kaki, lengan, atau perut).
“Minum larutan rehidrasi oral yang mengandung elektrolit dan minta bantuan tim medis jika diperlukan, terutama ketika mengalami heat cramps lebih dari 1 jam. Konsultasikan dengan dokter jika merasakan gejala yang tidak biasa atau gejala terus berlanjut,” pungkasnya. (dik/mzm)