Malang, SERU.co.id – Di masa peralihan musim dari penghujan menuju kemarau, menjadi perhatian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang untuk mewaspadai sejumlah penyakit yang biasanya melanda.
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif menyampaikan, biasanya perubahan dari dingin ke panas akan mempengaruhi struktur dari anatomi ataupun sirkulasi dalam tubuh. Artinya, di kondisi tersebut rawan mengakibatkan gejala buruk pada tubuh seseorang.
“Cuaca ekstrem itu akan berpengaruh sehingga masyarakat warga ini harus waspada, ekstrem ini (artinya) kadang-kadang dingin, kadang-kadang panas,” serunya.
Sebagai antisipasinya, Husnul Muarif menyarankan setiap orang untuk menghindari kondisi kekurangan cairan atau dehidrasi. Salah satunya dengan mengkonsumsi cairan cukup serta menggunakan pelindung badan agar tidak terjadi dehidrasi.
“Usahakan kalau berada di luar ruangan usahakan cairannya cukup. Pelindung juga harus ada, sehingga tidak terjadi dehidrasi ataupun keluhan-keluhan yang lainnya,” ungkapnya.
Biasanya, datangnya cuaca ekstrem seperti saat ini mengakibatkan gangguan saluran pernapasan bagian atas, diare, demam berdarah dan sejumlah gangguan tubuh lainnya.
“Karena cuaca ekstrim ya, satu, saluran pernapasan bagian atas. Yang kedua, yang berbasis lingkungan, karena cuaca ekstrim. Kemudian diare, demam berdarah, kemudian yang berbasis lingkungan yang lain,” ujarnya.