Malang, SERU.co.id – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang klarifikasi viralnya video cabang olahraga (cabor) futsal. Pada gelaran Porprov VIII Jatim 2023 di Sidoarjo beberapa waktu lalu.
Ketua Umum KONI Kota Malang, Djoni Sudjatmoko mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan adanya peristiwa yang terjadi pada cabor futsal. Dimana tim futsal Kota Malang menghadapi tim futsal dari Kabupaten Blitar.
“Kami sangat menyayangkan adanya peristiwa tersebut. Tapi kami juga meminta maaf dengan adanya peristiwa tersebut,” seru Djoni, Rabu (20/9/2023).
Baca juga: Jelang Penutupan Porprov Jatim 2023, KONI Kota Malang Raup 76 Emas
Djoni menyatakan, peristiwa yang terjadi ada di dalam proses pertandingan. Segala sesuatu yang ada dalam pertandingan sudah masuk dalam regulasi dan sanksi.
“Itu di dalam proses pertandingan, karena itu terjadi di dalam lapangan. Kalau sudah di lapangan, segala macam aturan hingga sanksi yang dijalankan sudah ada regulasinya,” ujar Djoni.
Djoni menambahkan, dari KONI Kota Malang menerima segala keputusan dari PB Porprov atau sanksi panitia dalam pertandingan.
“Kami dari kontingen menerima segala keputusan dari PB Porprov ataupun sanksi dari panitia disiplin pertandingan futsal tersebut. Karena saya mendapat informasi, juga sudah ada sanksi pada atlet yang bersangkutan,” imbuh Djoni.
Baca juga: KONI Kota Malang Target Pertahankan Runner-Up Porprov Jatim VIII 2023
Dirinya menjelaskan, seluruh atlet dalam kontingen Kota Malang telah dibekali oleh tim psikologi sebelum keberangkatan. Hal tersebut demi mencegah tindakan fatal yang berpengaruh pada karier atlet.
“Terkait pembinaan, tidak kurang-kurang juga untuk memberikan arahan pada cabor. Termasuk tim psikologi dan pemonev juga turun langsung ke puslat untuk mengedepankan fairplay,” beber Djoni.
Djoni mengaku, pihaknya telah maksimal dalam hal untuk pencegahan hal non teknis.
“Ikhtiar kami sudah maksimal untuk mencegah di pertandingan. Tapi memang itu kondisi di lapangan,” ucap Djoni.
Ketua Asosiasi Futsal Kota (AFK) Malang, Bagus Irmawanto mengaku, antara tim futsal Kota Malang dan Kabupaten Blitar sudah tidak ada permasalahan. Sudah ada permohonan maaf secara langsung yang dilakukan.
“Antara kami (Kota Malang dan Kabupaten Blitar) sudah tidak ada masalah. Kami sudah saling memaafkan dan itu terjadi usai pertandingan,” jelas Bagus.
Bagus menyayangkan video tersebut kembali viral mengingat atlet yang bertanding adalah masih berstatus pembinaan. Dirinya mengaku, sudah ada hukuman yang diterima oleh atlet yang bersangkutan.
“Kami menyayangkan viralnya video itu, karena ini kan atlet pembinaan. Dan disisi lain, atlet juga telah mendapatkan sanksi,” tukas Bagus.
Sebagai informasi, sanksi yang diterima atlet futsal Kota Malang yang viral di media sosial. Yakni larangan bermain selama 2 tahun di event resmi yang diselenggarakan oleh FFI, AFP maupun AFK. (ws8/rhd)