Kemenlu: Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Maroko

Gempa Maroko. (ist) - Kemenlu: Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Maroko
Gempa Maroko. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia menyatakan, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa Maroko. Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha menyampaikan, data ini diperoleh dari KBRI di Rabat, Maroko.

Pihak KBRI Rabat sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia untuk mendapatkan informasi tersebut. Setidaknya, sebanyak 500 WNI tercatat menetap di negara tersebut.

Bacaan Lainnya

“KBRI Rabat telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia, hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI,” seru Judha, Minggu (10/9/2023).

Adapun sebanyak 70 WNI yang menghadiri The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023 di Marakesh juga dipastikan dalam kondisi yang aman. Judha menjamin, KBRI Rabat akan terus memberikan perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait kabar para WNI di Maroko.

“KBRI Rabat akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai kemungkinan adanya WNI yang terdampak,” ujarnya.

Gempa berkekuatan magnitudo 6,8 mengguncang wilayah Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat. Data terkini yang dihimpun menyebutkan, sebanyak lebih dari 2 ribu orang menjadi korban dalam peristiwa ini.

Gempa dahsyat ini juga merusak Kota Marakesh yang menjadi situs warisan dunia UNESCO pada 1985. Bangunan-bangunan di kota ini dibangun pada abad ke-11 yang meliputi bangunan masjid, istana, dan seminari abad pertengahan yang dihiasi dengan ubin mosaik berwarna cerah di tengah labirin gang-gang berwarna merah jambu. (hma/rhd)

Pos terkait