“Kalau lo nanya, jadi 5 tahun ke depan gimana, ya sudah diisi cebong yang bertransformasi jadi kodok dan kampret yang bertransformasi jadi kalong. Jadi gue mengusulkan siapa pun presiden yang terpilih nanti, koalisinya bernama ‘Kodok Kalong’ atau ‘Kalong Kodok,” tutup Faldo.
Gerindra Masih Fokus di MK
Wasekjen PAN Faldo Maldini berbicara soal kemungkinan Partai Gerindra bergabung dalam kabinet Joko Widodo (Jokowi) di periode 2019-2024. Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut Faldo sok tahu.
“Faldo selaku juru bicara BPN yang tidak pernah hadir lagi, jangan merasa sok tahu,” kata Dasco kepada wartawan, Minggu (23/6/2019).
Ia mengatakan hingga saat ini sang ketua umum, Prabowo Subianto, masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sidang sengketa Pilpres 2019. Menurut Dasco, segala keputusan terkait rekonsiliasi setelah pilpres sepenuhnya akan ditentukan Prabowo.
“Saya tidak dalam kapasitas bicara soal rekonsiliasi ya. Rekonsiliasi itu sepenuhnya urusan Pak Prabowo. Yang kita patuhi adalah, apa pun langkah yang diambil Pak Prabowo tentu kita ikut. Soal rekonsiliasi ini mungkin langkah-langkah selanjutnya akan dipertimbangkan setelah putusan MK,” ujarnya.
Dasco mengatakan tidak ada hal yang mustahil dalam politik. Namun, ia tidak mau berbicara gamblang soal kemungkinan bergabung ke Jokowi.
“Kalau soal rekonsiliasi ya, pasti akan dipikirkan setelah MK pastinya. Kita kan belum tahu hasil MK-nya gimana. Tapi rekonsiliasi itu sepanjang kedua pihak sama-sama mengikuti apapun hasil keputusan MK, tidak ada yang mustahil. Karena hal seperti ini pernah terjadi dan Pak Prabowo pasti akan melakukan langkah-langkah untuk kepentingan bangsa dan negara,” sebut Dasco.
“Tapi ya, soal Faldo, itu jangan merasa sok tahu. Namanya rekonsiliasi kan macam-macam bentuknya. Silaturahmi kan juga sudah rekonsiliasi. Jadi kita tidak mau mendahului apa yang akan diputuskan Pak Prabowo, tapi kami akan ikut apa yang diputuskan Pak Prabowo,” tegasnya.
Hal senada disampaikan anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade. Ia pun menyebut pernyataan Faldo yang diunggah di YouTube itu hanya upaya cari sensasi.