Surabaya, SERU.co.id – Dalam upaya dan mencegah peredaran Narkoba di Jawa Timur, Direktorat Reserse Narkoba (Ditreskoba) Polda Jatim gelar diskusi dan koordinasi dengan stakeholder. Kegiatan ini sekaligus koordinasi dalam rangka pembentukan Kampung Tangguh bebas Narkoba di Wilayah Jawa Timur 2023 sebagai tindak lanjut program Quick Wins Kapolri.
Direktur Reserse Narkoba (Dirreskoba) Polda Jatim Kombes Pol Arie Ardian Rishadi, mengatakan, pihaknya erniat melakukan program kerja yang lebih efektif melalui kampung tangguh bebas Narkoba.
“Dari data pengungkapan yang dilakukan oleh Ditreskoba Polda Jatim, angka penyalahgunaan cukup tinggi, rata-rata pertahun bisa mengungkap kasus sebanyak 6000 sampai dengan 6500 kasus pertahun,” kata Kombes Pol Arie Ardian.
Dari banyaknya kasus tersebut, lanjut Arie Ardian, pihaknya lantas bertekad untuk menelorkan program pencegahan. Tindakan penangkapan saja dinilainya tidak cukup untuk mengurangi peredaran gelal Narkoba tanpa dibarengi pencegahan.
“Kita juga harus melakukan program program pencegahan yang lebih efektif, kita sudah ada kampung bersih narkoba sebetulnya, kita akan evaluasi betul, dan kebetulan ini juga menjadi program Quick Wins Bapak Kapolri, sehingga kita akan mengefektifkan kembali kampung kampung tangguh anti narkoba,” tambahnya.
Lebih jauh dijelaskan, pihaknya juga akan bersinergi dengan stakeholder terkait, dengan BNNP, dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah. Dalam hal ini ada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kesbangpol dan akademisi untuk sama sama merumuskan konsep sinerginya.
“Mulai dari kesiapan personil, dukungan anggarannya, dari metode yang harus kita laksanakan, sampai dengan bagaimana cara pengukuran tingkat keberhasilannya, supaya betul betul program kampung tangguh bebas Narkoba ini bisa diukur efektivitasnya dan memberikan impact yang luar biasa untuk masyarakat dalam rangka menurunkan angka penyalahgunaan narkoba di Jawa Timur,” tutup dia. (iki/ono)