Banyuwangi SERU – Gara-gara tidak bisa menunjukkan kartu Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan asli, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng, Banyuwangi diduga tolak pasien BPJS kesehatan. Senin (06/04/2020) siang.
Ahmad Alwan (67) warga Dusun Krajan Dua RT 02 RW 04, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng didampingi Bibib anaknya hendak periksa jantung di RSUD Genteng. Sayangnya, setelah menunjukkan kartu BPJS kesehatan foto copyan dan disertai surat kehilangan dari Polsek Genteng mereka di tolak oleh resepsionis RSUD Genteng.
“Padahal saat saya menyodorkan kartu BPJS itu, oleh petugas resepsionis RSUD Genteng langsung ditolak. Saya langsung ngajak orang tua saya pulang,” ujar Bibib kepada SERU.ID
Padahal, kata Bibib orang tuanya (Ahmad Alwan) sudah 5 kali menjalani rawat inap di RSUD Genteng, dan mempergunakan kartu BPJS kesehatan yang sama. Seharusnya pihak RSUD Genteng memiliki dokemennya, dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
“Orang tua saya itu tidak sekali menjalani pemeriksaan di RSUD Genteng. Tapi sudah 5 kali menjalani rawat inap di RSUD Genteng dengan menggunakan kartu BPJS kesehatan yang hilang ini,” bebernya.
Bibib mengaku sangat kecewa dengan pelayanan RSUD Genteng. Yang seharusnya RSUD menjadi rujukan orang yang membutuhkan perawatan justru menitikberatkan administrasi. Menurut Bibib apa yang dilakukan oleh petugas RSUD Genteng itu sudah melenceng dari aturan hanya memikirkan uang saja. Apalagi, orang tersebut sudah seringkali menjalani rawat inap di RSUD Genteng.
.”Pelayanan RSUD Genteng sangat mengecewakan, seharusnya harus menomorsatukan pelayanan, apalagi yang sakit itu orang tua, hendaknya dirawat dulu, baru disuruh melengkapi berkas-berkas administrasi itu,” keluhnya.
Menurut Bibib, kartu BPJS kesehatan yang hilang tersebut sudah diurusnya, dan sudah selesai tinggal menunggu kartu BPJS kesehatan terbit.
“Sejak kartu BPJS milik orang tua saya hilang. Saya langsung mengurusi, dan satu Minggu lagi akan selesai,” keluhnya.
Sementara Humas RSUD Genteng, dr Sugiyo membantah melakukan penolakan pasien BPJS. Menurutnya, hanya miss komunikasi saja. Bahkan pihaknya ingin membantu pasien agar tidak bermasalah.
“Tidak benar kalau RSUD Genteng menolak pasien BPJS. Tadi itu, oleh petugas resepsionis pasien mau dibantu agar bisa menjalani perawatan dengan biaya BPJS kesehatan. Tapi si pasien keburu pergi,” dalih dr. Sugeng.
Meski pasien tersebut sudah 5 kali menjalani perawatan (rawat inap) di RSUD Genteng proses administrasi harus tetap dilalui. Dan terkait kartu BPJS kesehatan yang hilang ada aturan tersendiri jika mau periksa, dan pihaknya akan membantu pasien jika mengalami kesulitan.
“Setelah petugas resepsionis menelpon BPJS kesehatan, pasien disuruh mendownload mobile JKN. Namun pasien tahu-tahu pulang, dan tidak pamit,” tandasnya. (Ant)