Kekeringan, Polres Dropping 20 Tangki Air Bersih Ke 3 Kecamatan di Ngawi

polres ngawi melakukan dropping sebanyak 20 tangki berkapasitas 5.000 liter air di beberapa desa terdampak 11zon
Polres Ngawi melakukan dropping sebanyak 20 tangki berkapasitas 5.000 liter air di beberapa desa terdampak kemarau. (foto:ist)

Ngawi, SERU.co.id – Kekeringan mulai melanda sebagian wilayah di Ngawi, Jawa Timur. Guna membantu mencukupi pasokan air bersih, Polri melalui Polres Ngawi melakukan dropping sebanyak 20 tangki berkapasitas 5.000 liter air di beberapa desa terdampak, Kamis (3/8/2023).

Kegiatan dropping air bersih ini juga dalam rangka memperingati 28 tahun Pengabdian Akpol Angkatan 1995 PATRIATAMA yang dilaksanakan serentak oleh Polres jajaran Polda Jatim. Aksi bakto sosial tersebut diberangkatkan melalui zoom oleh Kapolda Jawa Timur Irjen pol Dr. Toni Harmanto.

Bacaan Lainnya

Kapolres Ngawi, AKBP Argowiyono mengatakan, pemberian air bersih di Ngawi ini  disebar ke 3 kecamatan yang menjadi langganan kekeringan. Yakni di Kecamatan Pitu, Kecamatan Ngawi Kota dan Kecamatan Kasreman dengan masing-masing 5 truk tangki.

“Ada 20 truk tangki yang akan didistribusikan kepada 3 kecamatan dan 4 desa yang mengalami kekeringan, yakni masyarakat yang berada di Desa Cantel, Desa Kerek, Desa Banyuurip dan Desa Gunungsari. Masing-masing truk tangki berisi lima ribu liter,” seru AKBP Argo di depan awak media.

Sementara itu, warga Desa Kerek, Kecamatan Ngawi mengaku senang dan menantikan bantuan air bersih ini. Lantaran beberapa bulan terakhir daerahnya mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Seperti yang terjadi di salah satu sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) di desa tersebut. Sumur yang berada di dekat sekolah itu nyaris kering akibat tidak turunya hujan beberapa bulan terakhir.

Wiwik Sulistiani, Kepala Sekolah TK tersebut mengatakan, para guru harus membawa beberapa galon sendiri dari rumah karena sumur yang berada di lingkungan sekolah tersebut nyaris kering.

“Kita para guru harus bawa beberapa galon dari rumah setiap hari untuk memenuhi kebutuhan air, karena sumur yang ada sudah hampir kering,” jelas Wiwik Sulistiani.

Kepala Desa Kerek, Bayu Onggo Baskoro membenarkan kondisi kesulitan air bersih yang berada di wilayahnya tersebut. Menurutnya wilayah desa kerek merupakan langganan bencana kekeringan setiap musim kemarau datang.

“Setiap musim kemarau pasti, karena daerah kami daerah kering,” kata Bayu Onggo Baskoro.

Selain bantuan air bersih, Bayu juga mengharapkan tandon-tandon air untuk menampung air bersih ketika bantuan datang. Karena tandon yang kini tersedia belum cukup untuk memenuhi kebutuhan air 500 KK warganya yang terdampak.

“Kami butuh tandon pak, karena setiap ada pemberian bantuan air bersih kami kebingungan untuk tandonya,” lanjutnya.

Seperti diketahui, berdasar data BPBD Ngawi pada musim kemarau tahun ini diprediksi sebanyak 127 ribu jiwa di 32 desa di Ngawi berpotensi mengalami bencana kekeringan. Potensi adanya kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Ngawi ini diperparah dengan tidak turunnya hujan selama 2 bulan terakhir. Adanya bantuan air bersih ini diharapkan bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. (nug/ono)

 

Pos terkait