Pendapatan Iuran Naik, Dirut BPJS Kesehatan Klaim Tak Punya Utang ke RS

Public Expose Laporan Pengelolaan Program-Laporan Keuangan BPJS Kesehatan 2022. (ist) - Pendapatan Iuran Naik, Dirut BPJS Kesehatan Klaim Tak Punya Utang ke RS
Public Expose Laporan Pengelolaan Program-Laporan Keuangan BPJS Kesehatan 2022. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengklaim pihaknya tidak memiliki utang kepada rumah sakit. Menurutnya, BPJS Kesehatan kini sudah berbeda di mana sebelumnya memiliki banyak utang sehingga mempengaruhi pelayanan.

“Sekarang orang tidak tahu, BPJS Kesehatan itu nggak punya utang ke rumah sakit. Dulu memang utangnya banyak sekali sehingga mempengaruhi pelayanan. Sekarang BPJS tidak punya utang ke rumah sakit kecuali masih dalam proses klaim,” seru Ghufron, Selasa (18/7/2023).

Bacaan Lainnya

Dengan kinerja baru BPJS Kesehatan ini membuahkan hasil dengan makin banyaknya fasilitas kesehatan (faskes) yang mau bekerja sama. Proses klaim pembayaran BPJS kini memakan waktu yang lebih cepat.

“Rata-rata pembayaran klaim itu tidak terlalu lama karena 12,3 hari kerja dan untuk RS 14,07 hari.” ujarnya.

Pada tahun 2022, tercatat sebanyak 23.730 faskes tingkat pertama dan 2.963 faskes rujukan tingkat lanjutan sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Dalam acara Public Expose Laporan Pengelolaan Program-Laporan Keuangan (LPP-LK) BPJS Kesehatan tahun 2022, Ghufron mengungkapkan BPJS Kesehatan memperoleh predikat Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) selama 9 kali berturut-turut. BPJS mencatat, pendapatan iuran pada 2022 juga mengalami peningkatan.

Total pendapatan iuran BPJS sebanyak Rp144,04 triliun. Angka ini terdiri dari iuran PBI dari APBN sebesar Rp46 triliun dan Rp13,9 triliun dari APBD. Sementara mayoritas pendapatan adalah dari iuran non PBI sebanyak Rp59,9 triliun. (hma/rhd)

Pos terkait