Malang, SERU.co.id – Kondisi ABR (Ana Brieva Ramirez), warga negara asing (WNA) asal Spanyol yang menjadi korban selamat setelah sempat terombang ambing dari Pantai Jembatan Panjang, Bantur, tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Universitas Brawijaya, sejak Minggu (9/7/2023) sore.
Direktur Utama RSUB, Dr.dr. Viera Wardhani menyampaikan, hingga Selasa (11/7/2203) sore, ABR dinyatakan masih mengalami trauma psikologis, walaupun tidak berat.
“Jadi yang bisa kami sampaikan, memang Ana mengalami trauma psikologis, namun tidak terlalu berat,” seru dokter Viera.
Pihak RSUB terus berupaya memberikan terapi supporting yang dibutuhkan saat ini. Hingga permasalahan psikologis yang dialami ABR menjadi stabil.
“Kami juga sudah menyediakan terapi yang dibutuhkan. Termasuk salah satunya yakni terapi supporting untuk permasalahan psikologis yang dialami oleh Ana,” imbuhnya.
Berdasar hasil pemeriksaan tim dokter RSUB yang terdiri lebih dari satu dokter spesialis, ABR mengalami dehidrasi dan sun burn saat ditemukan dalam kondisi selamat.
“Dari hasil pemeriksaan dokter, memang ditemukan permasalahan yakni dehidrasi. Karena Ana ditemukan dalam keadaan kekurangan cairan terlalu lama. Yang kedua yakni sun burn yang diakibatkan terlalu lama terekspos sinar matahari,” jelasnya.
Meskipun begitu, di dalam konferensi pers yang digelar di Gedung FKUB Lantai 9, dokter Viera menyimpulkan perkembangan ABR ke arah positf. Ditandai dengan keberhasilan tim dokter mengelola dehidrasi yang dialami ABR.
“Hingga hari ini, kami sudah mengambil kesimpulan dari progresnya, ada perkembangan positif, jadi dehidrasinya sudah bisa kita kelola,” ujar dokter.
Tidak berhenti di situ, tim dokter RSUB akan kembali mengevaluasi kondisi ABR pada Rabu (12/7/2023) untuk memastikan perkembangan ABR terkini.
“Kami lakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kondisi Ana dan pemeriksaan juga akan kami ulangi. Dan dari situ kita baru bisa menetapkan bagaimana perkembangan dari Ana,” tandas dokter Viera. (jup/mzm)