La Nyalla Mattalitti Isi Kuliah Umum Kebangsaan di Universitas Madura

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Ir. H. AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, saat isi kuliah umum yang bertemakan Kebangsaan dan Tata Negara Indonesia, Sabtu (8/7/2023). (SERU.co.id/luq) - La Nyalla Mattalitti Isi Kuliah Umum Kebangsaan di Universitas Madura
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Ir. H. AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, saat isi kuliah umum yang bertemakan Kebangsaan dan Tata Negara Indonesia, Sabtu (8/7/2023). (SERU.co.id/luq)

Pamekasan, SERU.co.id – Dalam meningkatkan wawasan kebangsaan, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Madura (UNIRA), mengadakan kuliah umum dengan mendatangkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Ir. H. AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, yang bertemakan Kebangsaan dan Tata Negara Indonesia, Sabtu (8/7/2023).

Ketua DPM, Homaidi menyampaikan dalam sambutannya bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan sumber daya yang jika tidak dikelola dengan baik, efisien dan efektif, maka suatu hari terbuka kemungkinan akan terkikis habis. Tetapi jika semua sumber daya alam dikelola dengan ilmu pengetahuan dan teknologi maka akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

” Untuk itu kami mahasiswa Universitas Madura dengan segala kreatifitas dan produktifitas siap berada di garda terdepan dalam mengawal transformasi peradaban bangsa indonesia,” serunya, Sabtu (8/7/2023).

Lanjut mahasiswa semester akhir tersebut, sistem ketatanegaraan pada prinsipnya mengandung nilai-nilai universal yang positif. Menjamin hak asasi manusia, menjamin persamaan kedudukan di depan hukum, menjamin kebebasan menyatakan pendapat dan berserikat, mengharuskan kebebasan pers, dan memberikan keterbukaan akses ekonomi bagi semua kelompok masyarakat demi kesejahteraan bersama.

Dilain pihak, Wakil Rektor II UNIRA, Gazali mengatakan, Ir. La Nyalla terus konsisten dalam mengawal perjuangan demi rakyat Madura. “Salah satu perjuangan yang menonjol, bagaimana kembali ke undang-undang dasar 45 yang murni, termasuk bagaimana Madura menjadi Provinsi,” ujar Warek II Gazali dalam sambutannya.

Sementara itu, penyampaian RI 7 La Nyalla Mattalitti dalam kuliah umum itu menjelaskan, harus kembalikan ke undang-undang dasar 45. “Sudah saatnya rakyat berpikir, saya sebagai anggota DPRD yang tidak berpolitik, dulu dipimpin MPR sekarang dipimpin partai politik sejak amandemen 2002,” pungkasnya. (luq/mzm)

Pos terkait