Coban Putri di Selatan Kota Batu Butuh Sentuhan Fasilitas

Tomo, anggota LMDH Wonosari, pengelola Wana Wisata Coban Putri, Kota Batu. (dik) - Coban Putri di Selatan Kota Batu Butuh Sentuhan Fasilitas
Tomo, anggota LMDH Wonosari, pengelola Wana Wisata Coban Putri, Kota Batu. (dik)

Batu, SERU.co.id – Sebuah obyek wisata bernama Air Terjun Coban Putri, berada di selatan Kota Batu, tepatnya di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Wana wisata ini mulai kembali menggeliat sejak Pandemi Covid-19 berangsur mereda.

Berbeda dengan dua Coban (air terjun) lainnya yang ada di seputaran Batu, yakni Coban Talun dan Coban Rondo, Coban Putri masih terkesan lebih alami. Belum banyak fasilitas pendukung untuk obyek yang ada di kawasan desa penghasil susu segar Kota Batu ini.

Bacaan Lainnya

Tomo (68), anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wonosari kepada SERU.co.id mengatakan, jumlah pengunjung yang datang ke Coban Putri pada hari biasa, bisa mencapai 200 pengunjung.

“Kalau Sabtu dan Minggu bisa sampai 500 pengunjung,” serunya.

Wisata Coban Putri mulai dikenalkan ke masyarakat pada tahun 2017 silam. Tempat wisata ini dikelola bersama antara Perhutani Malang dengan Karang Taruna Desa Tlekung. Karena hanya berjarak sekitar 500 meter dari Jalur lingkar Barat (Jalibar), wisatawan lebih mudah menjangkau wisata ini dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4.

“Awalnya mobil tidak boleh masuk dan hanya bisa menggunakan ojek untuk sampai ke titik air terjun. Namun karena pengunjung banyak yang tidak berani menggunakan ojek, akhirnya mobil diperbolehkan masuk,” ungkapnya.

Saat ditanya tentang fasilitas, Tomo mengaku memang masih belum lengkap. Kawasan air terjun juga masih tampak belum banyak terjamah pembangunan fasilitas. Salah satu yang dibutuhkan saat ini adalah toilet yang cukup bagi pengunjung, terlebih di saat musim tingginya pengunjung wisata.

“Kalau pas ramai pengunjung, bisa antre. Kalau ditambah lagi, pengunjung akan lebih senang,” imbuhnya.

Tomo juga menyebutkan, belum lengkapnya fasilitas termasuk warung-warung makan, membuat pengunjung memilih untuk membawa sendiri makanan dari rumah untuk dimakan bersama. Selain itu fasilitas lain yang diharapkan adalah tambahan wahana atau permainan bagi anak-anak.

“Pengunjung berharap ada tambahan permainan anak-anak seperti perosotan air,” imbuhnya.

Tentang asal muasal Wisata Coban Putri ini, Tomo bercerita, sebelum dikenal nama Coban Putri, lokasi tersebut lebih dikenal dengan sebutan “Ketoan”. Yakni tempat petani dan perambah hutan untuk membersihkan diri setelah bercocok tanam di sekitar wilayah tersebut. Sedangkan awal mula diberi nama Coban Putri, bermula dari cerita seorang perempuan yang terjatuh disekitar lokasi air terjun tersebut, namun ternyata dirinya selamat.

“Kalau cerita versi lain yang beredar, konon ada tujuh Bidadari yang mandi di tempat itu, namun hanya enam yang kembali ke kahyangan. Singkat cerita diberi nama Coban Putri,” pungkasnya. (dik/ono)

Pos terkait