Malang, SERU.co.id – Pawai hewan kurban menjadi tradisi puluhan tahun saat Idul Adha yang dipertahankan warga Kampung Temenggungan, Kelurahan Sukoharjo, Klojen, Kota Malang. Total ratusan hewan kurban kambing dan sapi diarak keliling di ruas jalan aspal, Kamis (29/6/2023) pagi.
Seperti dilakukan warga Kampung Temenggungan usai salat Idul Adha 1444 H, sebagai bentuk kemeriahan tahunan. Selain itu, pawai merupakan upaya membuat hewan kurban lebih bugar sebelum disembelih.
Baca juga: Olah Daging Kurbanmu Dengan Benar
“Tradisi ini memang dibuktikan dengan mendapat manfaat yang baik untuk pengkurban dan untuk kambing. Pengkurban mendapatkan syafaat, manfaat, sementara kambingnya ada kesegaran ketika akan disembelih,” seru Ketua Panitia, Zulfikar Riski Alamsyah.
Tradisi ini diakui Zulfikar merupakan warisan sejak turun menurun yang dimulai sejak tahun 1970. Dan masyarakat yang terlibat dari berbagai kalangan umur, mulai anak-anak hingga lanjut usia.
“Semua warga dari berbagai kalangan, mulai anak-anak, remaja, dewasa sampai bapak-bapak berusia juga ikut memeriahkan euforia ini,” jelas Zulfikar.
Baca juga: Tips Aman Konsumsi Daging Kurban Agar Kolesterol Dalam Darah Terjaga
Khusus kelompok yang dikoordinatori Zulfikar, ada 61 kambing dan 4 sapi yang diarak. Dan tidak hanya di tempat Zulfikar, banyak titik-titik lainnnya yang turut memeriahkan dengan cara variatif di tempat dan waktu yang bersamaan.
“Saat ini sudah diikuti oleh 30 kampung, 30 tempat. Kita juga saling berkoordinasi satu sama lain,” imbuhnya.
Rata-rata hewan yang diarak pada pagi hari itu akan langsung disembelih di hari yang sama. Sekaligus dagingnya akan diberikan kepada masyarakat sebagai kemeriahan Hari Raya Idul Kurban 1444 H. (jup/rhd)
