Batu, SERU.co.id – Hari Raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban bagi yang mampu menunaikannya. Selain pemilihan hewan yang sehat, penerima daging kurban juga perlu mengetahui cara yang benar dan sehat mengolah daging untuk menjadi aneka masakan.
Dokter Susana Indahwati, Koordinator Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan Kota Batu mengatakan, daging yang sehat juga bermula dari penyembelihan yang higienis. Saat melakukan penyembelihan, pastikan proses penyembelihannya dilakukan sesuai dengan tata cara yang benar. Sembelihlah hewan dengan menggunakan pisau yang tajam dan bersih.
“Hindari kontaminasi daging dengan darah atau bagian-bagian tubuh lainnya,” serunya
Dokter Susan sapaannya melanjutkan, setelah disembelih, proses penanganan daging harus dilakukan dengan benar. Daging kurban perlu segera dibungkus dan disimpan di tempat yang sejuk. Apabila belum segera dibagikan maka bisa dimasukkan ke dalam lemari pendingin atau kulkas.
“Jangan biarkan daging terlalu lama dalam suhu ruangan karena dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri,” ungkapnya.
Ketua Komisariat Ikatan Dokter Indonesia Kota Batu itu juga memberikan saran pada saat mempersiapkan makanan. Saat memasak daging kurban, bisa pastikan untuk memasaknya dengan baik dan matang sempurna. Tidak disarankan untuk mengkonsumsi daging yang setengah matang atau mentah.
“Itu bisa menyebabkan infeksi atau keracunan makanan,” imbuhnya.
Wanita berjilbab ini juga menyarankan agar tidak terjadi kontaminasi silang. Maksudnya, selama proses memasak dan menyajikan daging kurban, hindari penggunaan perlengkapan masak seperti pisau, talenan, dan alat masak lain pada daging yang berbeda. Setelah digunakan untuk mengolah daging mentah , alat dapur jangan langsung dipakai untuk mengolah daging yang matang.
“Jangan lupa cuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah menangani daging,” imbuhnya.
Terakhir, jika ada sisa daging kurban, simpanlah dengan benar di dalam wadah kedap udara atau bungkus dengan plastik aluminium. Boleh juga habiskan dalam waktu yang singkat untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Khusus yang memiliki komorbit, dokter Susan juga menyarankan agar menghindari konsumsi terlalu banyak lemak jenuh atau daging berlemak. (dik/ono)