Pamit Membakar Daun Tebu, Mansyur Ditemukan Tewas Terbakar di Tengah Ladang Tebu

ilustrasi tewas terbakar

Malang, SERU.co.id – Berpamitan dengan istri pergi untuk membakar daun tebu kering di ladangnya di kawasan Dusun Baran, Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, M Mansyur (59), warga Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang, justru ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan luka bakar di sekujur tubuhnya.

Kapolsek Gondanglegi, Kompol Pujiono mengatakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban berpamitan ke istrinya sekitar pukul 09.00 pagi. Namun, hingga jam 12.00 siang dirinya tak kunjung balik ke rumah, karena kawatir sang istri pun mencari keberadaan korban di tempat yang dimaksud.

Bacaan Lainnya

“Istri korban beserta warga sekitar mencari di ladang tebu milik korban, yang berada di Desa Urek-Urek. Yang tidak jauh dari rumah korban,” seru Kompol Pujiono.

Namun alangkah kagetnya, saat ditemukan,  kondisi korban sudah dalam meninggal dunia dengan luka bakar menyelimuti sekujur tubuhnya di ladang tebu sebelah ladangnya.

“Korban diketemukan telah meninggal dunia di ladang milik saudara Mat Sa’i, dalam kondisi sekujur tubuhnya dalam keadaan sudah terbakar api,” ucapnya.

Pujiono menjelaskan, diduga kuat kematian korban lantaran berusaha memadamkan kobaran api yang merambat ke ladang tebu milik Mat Sa’i.

“Diduga korban membakar daun tebu miliknya menjalar ke ladang milik saudara Mat Sa’i, yang berbatasan atau satu lokasi dengan milik korban. Korban berusaha memadamkan api, yang menjalar tersebut, tetapi tidak berhasil karena api sudah membesar dan berasap,” tuturnya.

Diduga panik dan asap yang banyak, membuat dirinya mengalami sesak nafas dan jatuh tertelungkup hingga tak sadarkan diri. Sehingga tanpa sadar terbakar di dalam kobaran api.

“Menimbulkan luka bakar di sekujur tubuhnya dan korban meninggal dunia,” paparnya.

Dari hasil visum luar yang dilakukan di TKP, tidak ada tanda-tanda kekerasan atau luka lainya selain luka bakar. Sehingga kuat digaan  dirinya meninggal dunia murni karena kecelakaan di ladang tebunya.

Dan pihak keluarga menolak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lnjut dan mengikhlaskan kematian dari Mansyur adalah sebuah musibah. Kemudian meminta korban untuk dievakuasi dan dibawa ke rumah untuk segera dimakankan. (wul/ono)

 

Pos terkait