Malang, SERU.co.id – Menjelang hari raya Iduladha, umat muslim saat ini mulai memilih-milih hewan kurban yang akan disembelih. Akademisi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berbagi tips untuk memilih hewan yang tepat untuk ibadah kurban, diantaranya harus good looking atau bagus dilihat secara fisik.
Dosen Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr. Ir. Ahmad Wahyudi, M.Kes mengatakan, hendaknya masyarakat memilih hewan ternak seperti sapi, kambing, domba yang sehat. Pemilihannya pun harus diperhatikan kondisinya seperti tidak cacat, buta atau pincang. Perlu dicermati pula agar pembeli tidak memilih hewan yang pernah punya riwayat permasalahan kesehatan.
“Biasanya menjelang Idul Adha, hewan-hewan ternak yang bermasalah seperti sakit misalnya, akan diobati tiga bulan sebelumnya,” seru Wahyudi.
Wahyudi, sapaannya menuturkan, agar memenuhi syarat dikurbankan, bisa dilihat dari kondisi gigi tetap pada rahang bawah hewan. Sapi yang sudah memiliki gigi tetap sepasang pada rahang bawah berarti sudah berusia sekitar dua tahun. Sedangkan pada kambing dan domba berusia sekitar satu tahun.
“Hewan kurban juga harus good looking atau bagus dilihat secara fisik. Biasanya kondisi fisik hewan kurban dilihat dari kondisi badan, bulu yang bersih, tanduk, dan janggutnya,” tambahnya.
Terkait antisipasi terhadap hewan yang terjangkit virus penyakit Mulut dan Kuku (PMK), biasanya hewan tersebut tidak ingin makan dan tidak dapat berdiri. Selain itu, penyakit kulit yang disebabkan virus lumpu skin disease (LSD) juga dapat menyerang kulit hewan ternak. Sementara itu cara untuk melihat sapi yang di tubuhnya ada cacing atau tidak, yakni dengan melihat bulu yang ada di garis punggung.
“Mulai dari belakang leher sampai ke belakang, jika bulunya berdiri dan kusam itu artinya di dalam tubuh sapi itu ada cacing. Jadi pilihlah sapi yang bulunya jatuh dan tidak kusam,” sarannya.
Wahyudi menjelaskan, sapi asli Indonesia seperti sapi Madura, sapi Bali, dan sapi Jawa tidak mudah terserang cacing. Berbeda dengan sapi-sapi hasil persilangan sapi lokal dan Eropa. Hewan blasteran lokal dan luar itu lebih rentan terserang cacing.
“Sapi lokal menjadi pilihan yang bagus untuk berkurban. Ini lantaran hewan-hewan tersebut sudah lama hidup di daerahnya, sehingga tahan terhadap cacing,” imbuhnya lagi.
Selain memeriksa hewan kurban dari kondisi tubuh, para calon pembeli juga perlu melihat kondisi dan kebersihan lokasi tempat penjualan hewan kurban. Kondisi lingkungan tempat hewan kurban tinggal akan mempengaruhi kesehatan mereka. Jadi, pilihlah hewan kurban terbaik untuk niatan ibadah anda. (dik/ono)