Batu, SERU.co.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan Kawasan Perdesaan Agroforestri Kopi Lereng Arjuno di Rumah Oyot, Coban Talun, Desa Tulungrejo, Kota Batu, Rabu (14/6/2023). Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai dan jajaran Forkompinda Batu.
Selain itu, dilakukan juga penandatanganan kerja sama oleh Ketua Yayasan Darma Wangsa Reksawana dengan Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai. Kerjasama itu terkait peningkatan kualitas ekologi hutan melalui pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat petani hutan lereng gunung Arjuno. Program tersebut terfokus pada alih komoditas tanaman sayur mayur menjadi tanaman kopi.
Pj. Aries Agung Paewai SSTP dalam sambutannya mengatakan, Kota Batu memiliki hutan seluas 197 km2. Sebanyak 15,6 persen adalah hutan lindung, 16,18 persen adalah hutan produksi dan 22,6 persen adalah hutan konservatif. Dengan adanya kawasan perdesaan agroforestri kopi lereng gunung Arjuna ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat yang ada di wilayah tersebut.
“Di Desa Tulungrejo sekitar 500 hektar, Desa sumbergondo ada 500 hektar, Desa Bulukerto ada 300 hektar dan Desa Giripurna ada 400 hektar,” paparnya di depan Gubernur Jatim.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Batu itu juga berharap, keberadaan hutan lindung dan hutan produksi mampu bersinergi dengan warga di wilayah yang sudah ditetapkan sebagai kawasan agroforestri. Pemkot Batu berinisiatif agar masyarakat dapat memanfaatkan hutan dengan baik wilayah hutan sesuai dengan peruntukannya. Ia berharap pula, masyarakat ikut bertanggung jawab untuk bersama-sama mengelola hutan.
“Selain mempertahankan komoditas apel, maka komunitas kopi di lereng gunung Arjuno menjadi harapan kita bersama agar menjadi potensi kita di kemudian hari untuk para petani kita dan juga untuk kesejahteraan masyarakat kota Batu,” imbuhnya
Sementara itu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, Kota Batu adalah daerah yang ke-17 dari kawasan perdesaan agroforestri. Kawasan perdesaan agroforestri kopi Gunung Arjuna ini menjadi bagian yang bisa menambah dari penguatan produksi kopi. Selain itu juga untuk membangun penguatan pendapatan kepada masyarakat.
“Salah satu yang sudah bisa kita bangun adalah Kopi Madiun, Kopi Wonosalam Jombang dan Kopi Bondowoso. Kita perlu komunal branding untuk bisa memenuhi pasar ekspor,” ujar Khofifah.
Khofifah berharap, rencana program yang akan dilaksanakan setelah launching ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan terutama bagi masyarakat Kecamatan Bumiaji. Dalam kesempatan tersebut Gubernur juga menyerahkan sejumlah bantuan, antara lain berupa 100 bibit alpukat, 100 bibit pinus dan 600 batang kopi. Selain itu juga ada bantuan berupa 24 unit rombong kewirausahaan dan etalase untuk jualan dari Dinsos Batu. (dik/mzm)