Warga Kabupaten Malang Tolak Hiburan Check Sound Penari Wanita

saat kegitan jumat curhat, polres malang dan warga desa brongkal, kecamatan pagelaran, kabupaten malang 11zon
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana saat hadiri kegitan Jumat Curhat di Desa Brongkal, Kecamatan Pagelaran. (foto: ist)

Malang, SERU.co.id – Sejumlah masyarakat Kabupaten Malang meminta Polres Malang menindak tegas dan menertibkan hiburan Check Sound yang menghadirkan pemandu wanita yang menari dengan gerakan tak pantas. Kegiatan tersebut dinilai tidak layak disuguhkan untuk konsumsi publik, apalagi banyak anak-anak dibawah umur yang turut menyaksikannya.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menerangkan, guna menanggapi hal tersebut pihaknya akan berkordinasi dengan pihak terkait. Serta memberikan himbaun terlebih dahulu, hingga penertiban terhadap penyedia hiburan check sound yang mempertontonkan hiburan yang menyimpang dari norma dan asusila itu.

Bacaan Lainnya

“Kami akan menurunkan petugas kepolisian untuk memberikan imbauan agar kegiatan yang dapat memicu kemaksiatan ditertibkan. Selain itu, Muspika agar kompak yang halus untuk meniadakan giat maksiat seperti check sound,” seru AKBP Kholis.

Kapolres menambahkan, pihaknya tidak akan mentolerir kegiatan yang bermuatan kemaksiatan di seluruh wilayah Kabupaten Malang. Selain pihak kepolisian, pihaknya juga akan bersinergi dengan pihak pemerintah desa dan juga warga agar kegiatan itu tak lagi dipertontonkan.

Sementara itu, salah satu warga, Anis (40) menuturkan, dirinya meminta agar pihak kepolisin menindak tegas adanya hiburan Check Sound. Atraksi hiburan itu disuguhkan di muka umum dan dipertontonkan untuk semua kalangan itu melanggar norma. Tak jarang pula, pemandu wanita yang berlengak-lengok menampilakan gerakan tidak pantas diatas panggung.

“Keresahan tokoh agama, fenomana diskotik masuk kampung melalui pertunjukan check sound yang menampilkan penari perempuan mohon ditertibkan,” paparnya di sela-sela kegiatan Jumat Curhat di Desa Brongkal, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.

Hal tersebut sengaja ia lontarkan, lantaran bentuk kekawatiran jika nantinya dibiarkan dan tidak ada teguran dari pihak terkait. Ia khawatir ke depanya bisa merusak norma generasi muda, bahkan anak-anak dibawa umur yang turut serta menonton hiburan tersebut.

Hiburan check Sound biasa dihadirkan warga Malang Selatan untuk perayaan hari-hari besar. Namun belakangan muncul tambahan kehadiran penari wanita dan itu yang ditolak sebagian kalangan terutama kalangan ibu-ibu. (wul/ono)

 

Pos terkait