Nasi Dimasak Magic Com Berbahaya? Ini Faktanya!

Ilustrasi menanak nasi dengan Magic Com - Nasi Dimasak Magic Com Berbahaya Ini Faktanya!
Ilustrasi menanak nasi dengan Magic Com.

Malang, SERU.co.id – Sempat ramai beredar kabar, nasi yang dimasak menggunakan magic com memiliki unsur berbahaya, dibandingkan dengan dimasak dengan cara tradisional. Hal ini dibantah oleh akademisi kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UMM, Ns. Henny Dwi Susanti MKep SpKep Mat PhD mengatakan, isu tersebut tidaklah benar. Dari hasil kajiannya, tidak ada perbedaan kandungan dari hasil memasak nasi menggunakan magic com maupun secara tradsional. Nasi baru akan menjadi berbahaya apabila didiamkan terlalu lama dalam magic com.

Bacaan Lainnya

“Hal itu dikarenakan adanya proses gelatinisasi yang membuat perubahan nilai indeks glikemik pada nasi,” serunya.

Lebih lanjut Henny, sapaan akrabnya menjelaskan, makanan yang mengandung kadar indeks glikemik tinggi dapat memicu berbagai penyakit. Seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung dan kanker. Untuk menikmati nasi dengan kualitas terbaik dan aman, masyarakat hendaknya langsung mengonsumsinya tepat setelah matang.

“Tidak dianjurkan membiarkan nasi terlalu lama di magic com, apalagi dihangatkan berkali-kali,” ungkapnya.

Henny menambahkan, tidak ada batasan maksimum untuk mendiamkan nasi dalam magic com. Akan tetapi lebih baik segera mengkonsumsi nasi dengan menunggu nasi sampai dingin terlebih dahulu. Pasalnya nasi yang dingin, mengandung kadar gula yang lebih rendah dari nasi yang masih panas.

“Nasi yang dingin lebih aman untuk dikonsumsi tubuh,” tambahnya.

Selain memiliki nilai indeks glikemik yang cukup tinggi, nasi juga mengandung kurang lebih 90% karbohidrat, 8% protein dan 2% lemak. Namun, nasi termasuk salah satu makanan yang rendah serat dan memiliki kandungan asam omega 6. Karbohidrat dalam nasi terdiri dari pati dan gula.

“Dua unsur itu yang menjadi salah satu alasan mengapa penderita diabetes disarankan untuk menghindari nasi putih,” ujarnya lagi.

Dosen Ilmu Keperawatan ini juga berpesan untuk mengurangi konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat seperti nasi dan roti. Mengingat adanya bahaya penyakit yang mengancam di masa depan. Menurutnya, mengonsumsi makanan alami tanpa olahan bahan kimia adalah pilihan terbaik yang bisa dilakukan.

“Perbanyak konsumsi buah dan sayur. Selain memiliki banyak vitamin, keduanya juga memiliki serat. Sehingga bisa menjadi salah satu pilihan agar kita tidak bergarung pada karbohidrat saja,” pungkasnya. (dik/ono)

Pos terkait