Kecewa Tak Direspon, Warga Giripurno Tanam Pohon Pisang

Tanam pohon pisang sebagai penanda jalan rusak. (rka)

Bacaan Lainnya

Batu, SERU.co.id – Kecewa tak ada perhatian dari pemerintah akibat rusaknya jembatan di Jalan Raya Giripurno, warga Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, menanam dua pohon pisang, Sabtu (29/2/2020) malam.

Menurut Yanto, warga RT 44 RW 5, Dusun Kedung, Desa Giripurno, kerusakan terjadi akibat saluran air tertutup block curvet bekas pembangunan sebelumnya yang tak dibersihkan. Parahnya saat hujan deras turun, arus air pun berbelok ke sebelah selatan dan menghancurkan dinding jembatan, sehingga menyebabkan longsor. “Kerusakan sekitar 2 mingguan mas, pas hujan deras. Ya karena drainase tersumbat. Setelah kami keluhkan dan sampaikan ke desa tidak ada respon, akhirnya warga memutuskan menanam 2 pohon pisang,” ungkap Yanto di lokasi.

Tujuan pohon pisang ditanam, tambah Yanto, sebagai tanda bahaya jika pengendara melintas, supaya tidak membahayakan pengendara, terutama roda dua. Sekaligus bentuk aksi protes. “Akibat longsor, pipa air bersih warga juga ikut rusak. Belum lagi kalau jalan padat, kemarin malam saja sampai macet. Karena gak muat ketika ada kendaraan besar seperti bus akhirnya diterapkan buka tutup,” ucap dia.

Senada, Agung Prasetya warga sekitar juga mengeluhkan hal yang sama, ia khawatir jika tidak ada penangganan dari pihak pemerintah, kerusakan semakin lebar dan parah. “Harapan warga segera ada perbaikan mas. Jangan hanya disurvei saja, kami khawatir kalau sampai longsor tambah parah. Jalan itu merupakan akses satu-satunya penghubung antara Kota Batu dengan wilayah lainnya,” seru Agung.

Rusak : Jembatan yang berada di Jalan Raya Giripurno, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji yang rusak akibat tergerus air saat hujan deras. (rka)

Terpisah, Kepala Desa Giripurno, Suntoro, membenarkan adanya penanaman pohon pisang. Penyebabnya, masyarakat geregetan dan gemas karena tidak ada tindak lanjut, tujuan pemasangan sebagai tanda bahaya agar pengendara tidak celaka. “Ya sebagai tanda bahaya, selain itu warga memang gemas tidak ada tindak lanjut dari pemerintah dan dinas terkait,” tegas Suntoro.

Sebelumnya, Suntoro mengaku jika sudah berupaya melaporkan hal ini ke pihak pemerintah dan dinas terkait dengan mengirim surat resmi. Hasilnya dinas sudah mendatangi langsung, namun tetap saja belum ada tindakan. “Sudah kami sampaikan ke pemkot dan dinas, lha kendalanya desa mau membenahi, jalan tersebut masuk ranah pemkot dan provinsi. Kami takut nanti malah keliru,” imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko saat rapat coffe morning di Kantor Desa Punten langsung memerintahkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu supaya meninjau dan segera melakukan perbaikan. “Saya langsung perintahkan Pak Himpun (Kepala Dinas PUPR, red) untuk meninjau dan segera memperbaiki agar tidak membahayakan pengendara,” singkat Dewanti.(rka/rhd)

Pos terkait